Terkait Ledakan, Manager Umum Pelabuhan Beirut Diperiksa

- 7 Agustus 2020, 19:00 WIB
Ledakan meratakan sebagian besar pelabuhan kota, merusak bangunan di seluruh ibukota Beirut ini.*/AP
Ledakan meratakan sebagian besar pelabuhan kota, merusak bangunan di seluruh ibukota Beirut ini.*/AP /

ZONA PRIANGAN – Ledakan di gudang pelabuhan Beirut pada Selasa, 4 Agustus 2020 lalu, telah menewaskan sekurangnya 157 orang dan ribuan mengalami luka-luka.

Kantor berita negara NNA, seperti dikutip abcnews.go.com, baru-baru ini, mengatakan telah menangkap 16 orang tersangka, diantaranya termasuk general manager Pelabuhan Beirut Hassan Koraytem.

Perdana Menteri dan kepresidenan telah mengatakan 2.750 ton amonium nitrat, yang digunakan dalam pupuk dan bom, telah disimpan selama enam tahun tanpa tindakan di gudang pelabuhan yang akhirnya meledak dahsyat.

Baca Juga: Bocah Pakistan Berhasil Memecahkan Rekor Dunia Menyusun Tabel Periodik

Hakim Fadi Akiki, wakil pemerintah di pengadilan militer, mengatakan pihak otoritas telah memeriksa lebih dari 18 pejabat pelabuhan dan orang-orang yang terlibat dalam pemeliharaan di gudang tersebut, seperti dilaporkan NNA.

"Sebanyak 16 orang telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan,” tulis NNA mengutip keterangan Akiki.

“Dia mengatakan penyelidikan ini akan terus berlanjut.”

Baca Juga: Figur dari Tanah Liat Berusia 3.000 tahun Mirip Babi dalam Angry Birds

Sebelumnya, bank sentral Libanon mengatakan telah membekukan aset tujuh orang pejabat pelabuhan termasuk Koraytem dan kepala bea cukai.

Instruksi, bertanggal 6 Agustus 2020, dari komisi penyelidikan bank sentral untuk melawan pencucian uang dan terorisme, mengatakan keputusan ini diedarkan ke seluruh bank dan institusi keuangan di Libanon.

Dikatakan, pembekuan dan pembukaan rahasia perbankan akan diberlakukan ke akun yang secara langsung atau tidak langsung bertautan kepada Koraytem, direktur jenderal bea cukai Libanon Badri Daher dan lima lainnya, termasuk para pejabat bea cukai pelabuhan saat ini dan sebelumnya.

Baca Juga: SpaceX Berhasil Meluncurkan dan Mendaratkan Pesawat Antariksa Starship

Jaksa negara Ghassan Oueidat memrintahkan pelarangan bepergian kepada tujuh individu yang sama, seperti dilaporkan sumber pengadilan dan media lokal.

Koraytem dan Daher telah berkata kepada penyiaran Libanon pada hari Rabu, 5 Agustus 2020 bahwa beberapa surat telah dikirim bertahun-tahun kepada kehakiman negara ini, dengan permohonan  memindahkan penyimpanan bahan peledak ini, yang meledak Selasa lalu.

Namun banyak warga negara Libanon yang tidak percaya pada tindakan pemerintahnya dalam penyelidikan ini.

Baca Juga: Mengisap Ganja Meningkatkan Risiko Serangan Jantung

"Mereka akan mencari kambing hitam untuk lepas dari tanggung jawab,” kata Rabee Azar, seorang pekerja konstruksi berusia 33 tahun, berbicara diantara puing-puing bangunan yang sudah rata.

"Para pemimpin kami bajingan dan pendusta. Saya tidak percaya penyelidikan yang mereka lakukan,” kata Jean Abi Hanna (80), seorang pensiunan pekerja pelabuhan yang rumahnya rusak serta anak dan cucunya terluka dalam ledakan ini.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x