Yevgeny Prigozhin: Pasukan Ukraine yang Dilatih di Jerman akan Memberikan Tantangan Serius

- 22 April 2023, 07:09 WIB
Pemandangan menunjukkan bangunan perumahan yang rusak akibat serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota garis depan Bakhmut, di wilayah Donetsk, Ukraina, 21 April 2023.
Pemandangan menunjukkan bangunan perumahan yang rusak akibat serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di kota garis depan Bakhmut, di wilayah Donetsk, Ukraina, 21 April 2023. /REUTERS/Anna Kudriavtseva

ZONA PRIANGAN - Pasukan Assault Rusia masih terus berjuang di bagian barat kota Bakhmut yang merupakan bagian terakhir dari kota Ukraina yang masih dikuasai oleh pasukan Kyiv. Konflik antara pasukan Ukraina dan Rusia telah berlangsung selama berbulan-bulan di kota timur yang sebagian besar hancur ini.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah briefing pada hari Jumat, mereka belum memberikan rincian terbaru tentang pertempuran tersebut. Namun, Kyiv mengatakan bahwa pasukan Rusia telah membuat beberapa kemajuan dalam pertempuran sengit untuk merebut kota Bakhmut.

"Keputusan-keputusan dibuat berdasarkan keterpaksaan militer," tulis Wakil Menteri Pertahanan Hanna Malyar di aplikasi pesan Telegram, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Putin Kunjungi Wilayah Kherson dan Luhansk, Zelenskiy Mengunjungi Pasukan di Kota Avdiivka

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan dalam sebuah video bahwa Kyiv sedang mempersiapkan unit baru yang belum muncul di garis depan. Zelenskiy dan pejabat lainnya telah lama berjanji bahwa Ukraina akan meluncurkan serangan balasan.

Pasukan Rusia yang menyerang Bakhmut mengandalkan kelompok swasta Wagner, yang komandannya Yevgeny Prigozhin pada Jumat mengungkapkan kekhawatiran tentang serangan balasan Ukraina.

"Hari ini kita membunuh mereka yang dilatih di Ukraina, tetapi mereka yang datang dari Jerman akan dididik secara teknologi," katanya dalam rekaman audio yang dirilis di Telegram. Hal itu menjadi referensi jelas terhadap Ukraina yang akan dilatih di Jerman untuk menggunakan tank Abrams yang disediakan oleh Amerika Serikat.

Baca Juga: Serangan Kelompok Wagner di Bakhmut: Perang Paling Mematikan di Eropa Pasca Perang Dunia II

"Barat telah menyerahkan 230 tank dan 1.500 kendaraan lapis baja lainnya. Ini juga cukup untuk memberikan perlawanan serius," tambahnya.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x