Terkuak! Rahasia Misi Antariksa Korea Utara Terbaru: Desain Baru dan Bahan Asing Misterius yang Digunakan!

- 2 Juni 2023, 05:30 WIB
Sebuah foto menunjukkan apa yang tampak seperti roket Chollima-1 Korea Utara yang baru diluncurkan di Kabupaten Cholsan, Korea Utara, 31 Mei 2023.
Sebuah foto menunjukkan apa yang tampak seperti roket Chollima-1 Korea Utara yang baru diluncurkan di Kabupaten Cholsan, Korea Utara, 31 Mei 2023. /in this image released by North Korea's Korean Central News Agency and taken from video. KCNA via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Peluncur antariksa terbaru Korea Utara tampaknya merupakan desain baru dan kemungkinan menggunakan mesin yang dikembangkan untuk rudal balistik antarbenua (ICBM) negara yang dilengkapi nuklir tersebut, demikian disampaikan para analis pada hari Kamis.

Roket tersebut, yang diberi nama Chollima-1, gagal dalam percobaan peluncuran pertamanya pada hari Rabu. Ia berhasil lepas landas, tetapi tahap kedua gagal dihidupkan seperti yang diharapkan, demikian dilaporkan oleh media negara, dan jatuh ke Laut Kuning.

Dalam langkah langka, media negara juga merilis foto-foto lepas landas roket tersebut, meskipun mengalami kegagalan, memberikan pandangan pertama kepada analis internasional mengenai peluncur baru tersebut.

Baca Juga: Jepang Siaga! Ancaman Peluncuran Satelit Korea Utara: Penjagaan Pertahanan Rudal Balistik

"Peluncur kendaraan ini yang kita lihat berasal dari desain yang sepenuhnya berbeda dengan seri peluncur kendaraan ruang angkasa Unha yang lebih lama," kata Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di Amerika Serikat, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

"Nampaknya menggunakan mesin yang muncul dalam rudal balistik jarak jauh North Korea sebelumnya," tambahnya.

Joseph Dempsey, seorang peneliti pertahanan di International Institute for Strategic Studies, juga menyimpulkan bahwa roket tersebut mungkin menggunakan mesin bahan bakar cair ber-dua-nozel seperti yang dipasang pada ICBM Hwasong-15 Korea Utara.

Baca Juga: AS, Jepang, dan Korea Selatan Tingkatkan Kerjasama Pertahanan untuk Ancaman Nuklir Korea Utara

Mesin tersebut dianggap oleh beberapa ahli sebagai hasil turunan dari keluarga mesin Soviet RD-250, sementara peluncur kendaraan ruang angkasa Unha sebelumnya menggunakan kelompok mesin yang berasal dari rudal Scud.

"Walaupun jejak asap Chollima-1 terlihat transparan, menunjukkan penggunaan bahan bakar cair, ia meninggalkan residu abu-abu terang di sekitar landasan peluncuran dan melalui saluran ke tempat pembakaran, serta di sepanjang muara lumpur terdekat," demikian disampaikan 38 North, yang berbasis di Amerika Serikat dan memantau Korea Utara, dalam sebuah laporan.

"Alasan dari residu ini masih belum jelas".

Baca Juga: Klaim Korea Utara: Hampir 800 Ribu Telah Mendaftar untuk Berperang Melawan Amerika Serikat

Amerika Serikat, bersama negara-negara lainnya, menyatakan bahwa penggunaan teknologi rudal balistik untuk peluncuran antariksa melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang program rudal dan senjata nuklir Korea Utara.

Berbeda dengan percobaan terakhir Korea Utara untuk meluncurkan satelit pada tahun 2016, mereka sekarang memiliki program ICBM yang kuat dan tidak perlu menyamarikan uji coba senjata mereka sebagai peluncuran antariksa, kata Panda.

Chollima-1 tampaknya merupakan kendaraan peluncuran antariksa medium-lift yang ditujukan untuk mengirimkan satelit kecil ke orbit Bumi rendah.

Baca Juga: Tahun Baru Memicu Ketegangan Baru, Korea Utara Menembakkan Tiga Rudal Balistik ke Semenanjung Korea

"Dalam kasus ini, kita memiliki kapsul muatan yang cukup besar dibandingkan dengan peluncur kendaraan ruang angkasa Korea Utara sebelumnya," ujar Panda.

"Estimasi saya adalah bahwa kemungkinan ini membawa muatan satelit dengan berat sekitar 200 hingga 300 kilogram".

Tujuan deklarasi Korea Utara untuk akhirnya dapat meluncurkan beberapa satelit dalam satu roket menunjukkan bahwa mereka mungkin akan menghadirkan kendaraan peluncuran yang lebih besar di masa depan, tambahnya.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Perintahkan Balasan Tanpa Ragu-ragu terhadap Provokasi Korea Utara

Korea Selatan mengatakan sedang berupaya untuk mengambil kembali bagian-bagian roket Korea Utara tersebut, dengan merilis foto-foto yang menunjukkan bagian yang diduga dirancang untuk menghubungkan dua tahap, serta tangki bahan bakar cair di dalamnya.

Operasi pemulihan dilanjutkan pada hari Kamis, dengan kapal-kapal khusus tambahan yang dikerahkan, demikian disampaikan militer Korea Selatan.

Jika Korea Selatan berhasil mengambil bagian-bagian utama roket dari air, hal itu dapat memberikan informasi yang berguna tentang produksi roket dan rudal Korea Utara, terutama bahan-bahan asing yang mungkin digunakannya, kata Panda.

"Kami semakin yakin bahwa Korea Utara sebagian besar telah berhasil menjadi mandiri dalam memproduksi kerangka pesawat, sebagian besar komponen struktural mesin, tetapi kemungkinan masih ada beberapa komponen yang Korea Utara impor dari luar negeri," katanya.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x