Teror di Sungai Dnipro: Jebolnya Bendungan Soviet Picu Banjir Besar dan Ancam Pasokan Air ke Krimea!

- 7 Juni 2023, 16:08 WIB
Pemandangan menunjukkan bendungan Nova Kakhovka yang dijebol selama konflik Rusia-Ukraina, di Wilayah Kherson, Ukraina yang dikuasai Rusia, 6 Juni 2023.
Pemandangan menunjukkan bendungan Nova Kakhovka yang dijebol selama konflik Rusia-Ukraina, di Wilayah Kherson, Ukraina yang dikuasai Rusia, 6 Juni 2023. /Alexey Konovalov/TASS/Handout via REUTERS

Apa yang terjadi dan mengapa bendungan tersebut jebol?
Ukraina, yang memberikan komentar pertama, mengatakan bahwa Rusia bertanggung jawab:

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menuduh pasukan Rusia meledakkan Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka dari dalam fasilitas tersebut, dan mengatakan bahwa Rusia harus dimintai pertanggungjawaban atas "serangan teroris".

Baca Juga: Inilah Strategi Jitu Ukraina untuk Menggulingkan Pendudukan Rusia!

"Pada pukul 02:50, teroris Rusia melakukan peledakan internal terhadap struktur Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovskaya. Sekitar 80 pemukiman berada di zona banjir," kata Zelenskiy setelah pertemuan darurat pejabat senior, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Juru bicara militer Ukraina mengatakan bahwa tujuan Rusia adalah mencegah pasukan Ukraina menyeberangi Sungai Dnipro untuk menyerang pasukan pendudukan Rusia.

Rusia mengatakan bahwa Ukraina menyabotase bendungan tersebut untuk memutus pasokan air ke Krimea dan untuk mengalihkan perhatian dari serangan balik yang gagal.

Baca Juga: Fakta Menarik: Cuaca Kering di Ukraina Membuat Serangan Balasan Semakin Dekat!

"Kami dapat menyatakan dengan tegas bahwa kita berbicara tentang sabotase yang disengaja oleh pihak Ukraina," kata juru bicara Kremlin, Peskov, kepada wartawan.

Beberapa pejabat yang diangkat oleh Rusia mengatakan sebelumnya bahwa tidak ada serangan yang terjadi. Vladimir Rogov, seorang pejabat yang diangkat oleh Rusia di Zaporizhzhia, mengatakan bahwa bendungan tersebut runtuh karena kerusakan sebelumnya dan tekanan air. 

Sejalan dengan terus naiknya tingkat air, banyak ribuan orang diperkirakan akan terkena dampaknya. Evakuasi warga sipil telah dimulai di kedua sisi garis depan.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x