ZONA PRIANGAN - Sadis, itu satu kata yang tampaknya cocok dialamatkan kepada seorang remaja putri yang membunuh ibu kandungnya.
Teganya lagi, setelah dibunuh mayat ibu kandungnya itu dibiarkan di bak kamar mandi selama empat bulan.
Remaja bernama Teri, asal l'Alcudia de Crespins, Spanyol Selatan ini akhirnya ditangkap polisi setelah adanya laporan tetangga yang mencium bau busuk.
Baca Juga: Sejumlah Buruh Jadi Target Penjual Obat Trihexsyphenidryl
Para tetangga yang satu apartemen, sebelumnya sering mendengar pertengkaran Teri dan ibu kandungnya, Ana.
Dikutip zonapriangan.com dari laman RRI.co.id yang melansir The Sun, setelah lama tidak terdengar suara keributan, para tetangga akhirnya mencium bau busuk dari kamar Ana.
Polisi yang sempat memeriksa dan mengusut kasus ini, menduga Ana tewas ditikam oleh putrinya sendiri pada bulan April, ketika Spanyol memberlakukan lockdown untuk menekan penyebaran virus corona.
Baca Juga: Kebakaran Gedung Kejagung, Sumber Api Bukan dari Gedung Tindak Pidana Khusus
Sebebelumnya para tetangga sempat curiga sudah lama tidak melihat Ana, dan hal itu ditanyakan kepada Teri.
Namun Teri menjawab, ibunya sedang bepergian dan suatu waktu akan kembali lagi.
Wajar jika kemudian para tetangga terkejut ketika polisi menemukan mayat Ana berada di bak kamar mandi.
Baca Juga: Pemain Diklat Persib Masih Berpeluang Perkuat Tim Senior
Jadi selama ini, Teri hidup bersama mayat ibunya dan menahan bau busuk yang sudah menyebar ke seluruh apartemen.
Polisi akhirnya menahan remaja putri tersebut dan menangkap pacarnya yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Teri yang berusia 19 tahun mengakui perbuatannya dan mengatakan menikam ibunya secara brutal.
Baca Juga: Update Harga Emas Antam, Retro, Antam Batik dan UBS Hari Ini, Minggu 23 Agustus 2020 Masih Stabil
Mayat ibunya lantas dimasukkan ke dalam kamar mandi dan Teri melanjutkan semua rutinitas selama masa lockdown sejak April 2020.***