ZONA PRIANGAN - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, merespons panggilan seorang senator Amerika Serikat minggu ini yang meminta pengumuman pemilihan tahun 2024, dengan mengatakan pada hari Minggu bahwa pemungutan suara bisa dilakukan selama masa perang jika mitra bersedia berbagi biaya, legislator menyetujuinya, dan semua orang dapat memberikan suara.
Saat ini, pemilihan tidak dapat dilakukan di Ukraina dalam kondisi hukum militer, yang harus diperpanjang setiap 90 hari dan jatuh tempo berikutnya pada tanggal 15 November, setelah tanggal normal untuk pemilihan parlemen pada bulan Oktober, tetapi sebelum pemilihan presiden yang biasanya diadakan pada bulan Maret 2024.
Para legislator Amerika Serikat paling atas mengunjungi Kyiv pada 23 Agustus, di antaranya Senator Lindsey Graham, yang memberikan pujian atas perjuangan Kyiv melawan Presiden Rusia Vladimir Putin tetapi mengatakan bahwa negara tersebut perlu menunjukkan perbedaannya dengan mengadakan pemilihan selama masa perang.
Baca Juga: Presiden Zelenskiy Ungkap Rencana Mengerikan Rusia untuk Menyebabkan Bencana Global
Zelenskiy, dalam wawancara televisi dengan Natalia Moseichuk, pembawa acara saluran 1+1, mengatakan bahwa ia telah membahas isu tersebut dengan Graham, termasuk pertanyaan pendanaan dan perlunya mengubah undang-undang.
"Saya memberikan jawaban yang sangat sederhana dan cepat kepada Lindsey," katanya, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
"Dia sangat senang dengan itu. Selama para legislator kita bersedia melakukannya," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa biaya untuk mengadakan pemilihan selama masa damai adalah 5 miliar hryvnia atau sekitar Rp2 triliun.
Baca Juga: Drama Diplomasi: Rusia Protes Pembebasan Komandan Ukraina oleh Presiden Zelenskiy