Mirip Binatang Purba, Kura-kura Penggigit Terbesar, Ditangkap di Sungai Florida

- 30 Agustus 2020, 17:06 WIB
Kura-kura penggigit aligator Suwannee dikembalikan ke habitatnya.*/FWC
Kura-kura penggigit aligator Suwannee dikembalikan ke habitatnya.*/FWC /

ZONA PRIANGAN - Para ahli biologi di Florida Fish and Wildlife Conservation Commission berhasil menangkap tiga ekor kura-kura penggigit alligator Suwannee belum lama ini, termasuk satu yang memiliki bobot 100 pon.

Reptil besar ini, secara resmi dikenal sebagai Macrochelys suwanniensis, merupakan spesies baru, menurut sebuah postingan di facebook FWC.

Jantan seberat 100 pon dan betina seberat 46 pon ditemukan di dalam jebakan jaring di New River, utara Gainesville, bersama jantan lainnya yang berbobot 64 pon ditemukan di dalam jebakan.

Baca Juga: Harga & Spesifikasi Polygon Xtrada 8, Sepeda Gunung Kelas Menengah yang Jadi Buruan Pecinta Gowes

Komisi Konservasi, seperti dikutip laman dailymail.co.uk, telah mempelajari makhluk mirip binatang purba ini sejak 2014, para peneliti memperkirakan trio kura-kura aligator ini berusia 40 dan 80 tahun.

Setelah ketiga kura-kura ini diambil gambarnya dan dicatat statistik vitalnya, ketiganya kemudian dilepaskan kembali ke sungai.

“New River adalah aliran air hitam dengan produktivitas biologi yang rendah, sehingga penemuan kura-kura besar ini di dalam aliran kecilnya tidaklah biasa,” kata lembaga ini.

Baca Juga: Ini Update Harga Sepeda Gunung, Rp2 Juta - Rp4 Jutaan, Ada United, Pacific & Polygon, Akhir Agustus

Pihak FWC telah bekerjasama dengan para peneliti di Florida dan Georgia untuk mempelajari populasi dan distribusi kura-kura aligator Suwannee ini, yang mendiami kawasan ini.

Sebelumnya, diyakini hanya ada satu spesies hidup kura-kura aligator penggigit. Spesies ketiga, kura-kura penggigit Apalachicola snapping turtle, telah diusulkan namun tidak diterima secara luas.

Kura-kura penggigit aligator adalah kura-kura air tawar terbesar di Amerika Utara, meskipun namanya begitu, reptil ini hubungannya tidak begitu dekat dengan kura-kura penggigit yang biasa, mereka berbeda genus.

Baca Juga: Duh! Nikita Mirzani Tampil Bugil Lagi

Namanya diturunkan dari punggung bergerigi pada cangkangnya mirik kulit kasar dari buaya aligator.
Dengan rahang mirip paruh, tempurung menonjol dan bersisik, ekor yang tebal, juga sering dijuluki “dinosaurus dunia kura-kura.”

Mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya di sungai-sungai dan kanal, kecuali bila betinanya merangkak ke darat, dan bisa tinggal di dalam air selama 40 hingga 50 sebelum ke permukaan untuk mengambil nafas.

Kebanyakan hidupnya mencapai sekitar 70 tahun, walaupun telah dilaporkan kura-kura aligator hidup hingga 100 tahun.
Kura-kura penggigit ini bobotnya sekitar 175 pon, menurut National Geographic, walaupun mereka bisa melampaui 200 pon, betinanya lebih kecil, biasanya berbobot di bawah 50 pon.

Baca Juga: Honda Civic Hatchback RS Turbo dan Honda Civic Turbo, Sebagai Official Car di Ajang ISSOM 2020

Di balik tampilannya yang ganjil, kura-kura penggigit memiliki teknik berburu yang benar-benar unik, mereka menggunakan gumpalan daging berwarna pink terang di lidahnya sebagai umpan, untuk memikat ikan dan katak yang penasaran.

Sekali mangsanya masuk perangkap, tanpa bergerak reptil ini menutup rahangnya, dengan ukuran dan pertahanan alamnya, kura-kura ini tidak memiliki predator alamiah kecuali manusia yang memburunya untuk makanan dan cangkangna.

Baca Juga: Pelatih Persib Cukup Terkesima dengan Skill Tiga Pemain dari Diklat

Jumlah kura-kura ini telah menurun di tahun ini karena pemanenan yang tidak diatur dan hilangnya habitanya.
Para ilmuwan mengkhawatirkan mengenai Suwannee karena habitatnya dibatasi.

“Bila sesuatu bencana terjad, sepeti tertumpahnya bahan kimia atau sesuatu yang berdampak pada seluruh sungai, bisa berpotensi menghancurkan spesies ini,” kata Travis Thomas, seorang ilmuwan FWC.***

 

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah