Dunia Semakin Dekat untuk Melenyapkan Penyakit Demam Berdarah

- 8 September 2020, 22:20 WIB
Para peneliti di Universitas Gajah Mada dan Universitas Monash telah menemukan penurunan sebesar 77 persen kasus demam berdarah di Yogyakarta setelah disebarkan nyamuk-nyamuk yang ditulari bakteri Wolbachia.*/ News Medical/The Jakarta Post
Para peneliti di Universitas Gajah Mada dan Universitas Monash telah menemukan penurunan sebesar 77 persen kasus demam berdarah di Yogyakarta setelah disebarkan nyamuk-nyamuk yang ditulari bakteri Wolbachia.*/ News Medical/The Jakarta Post /

ZONA PRIANGAN - Sementara para ilmuwan di seluruh dunia masih berkutat untuk membuat vaksin virus corona, di Indonesia sebuah kesuksesan jenis lain tengah mendekati.

Penyakit demam berdarah dengue akan bisa dimusnahkan untuk waktu yang tidak lama lagi.

Para ilmuwan di negara-negara Asia Tenggara yang terkenal karena penyakit yang disebarkan oleh nyamuk telah menemukan cara untuk memusnahkan penyakit ini suatu saat sampai tuntas.

Baca Juga: Melebihi 100 Kasus, Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Garut Terus Bertambah

Menurut laman BBC Indonesia, belum lama ini, sebuah kerjasama antara Universitas Gajah Mada, Indonesia dan Universitas Monash, Australia telah menemukan bahwa jumlah infeksi demam berdarah dengue telah menurun drastis sebesar 77 persen ketika nyamuk-nyamuk yang ditulari Wolbachia disebarkan di sejumlah tempat secara acak di Yogyakarta.

“Kita sungguh berharap ini akan menjadi jalan pembuka untuk memusnahkan demam berdarah dengue di Kota Yogyakarta, dan tahap selanjutnya adalah memperluas ke bagian Indonesia lainnya,” kata direktur penaksiran dampak untuk Program Nyamuk Dunia, Dr Katie Anders.

Anders, yang juga salah seorang pemimpin penelitian ini, menambahkan bahwa metode yang sama kini telah dilakukan di negara-negara lain untuk memerangi penyakit deman berdarah dengue.

Baca Juga: Saat Rumahnya Terbakar, Pedagang Bakso Tertidur di Kamar

Bakteri Wolbachia, yang biasa ditemukan di dalam sel serangga, digunakan untuk menginfeksi sekumpulan telur nyamuk selama periode enam bulan.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x