Di akhir proses ini, sebanyak 6 juta nyamuk yang diinfeksi dilepaskan pada area seluas 13 kilometer persegi di mana nyamuk rekayasa ini akan mulai menginfeksi nyamuk-nyamuk liar dengan bakteri Wolbachia.
Bakteri ini tidak membuat nyamuk-nyamuk berkelakuan berbeda juga tidak membunuhnya setelah diinfeksi, namun Wolbachia secara signifikan akan menurunkan kemampuan nyamuk ini untuk menyebarkan dengue.
Baca Juga: Persib Tidak Incar Kemenangan dalam Uji Coba Lawan Bhayangkara FC
Belum begitu jelas bagaimana dan mengapa bakteri Wolbachia memiliki kemampuan melakukan hal ini.
Namun Anders dari Universitas Monash, Australian yakin ini bisa karena satu dari dua faktor.
“Nyamuk yang mengandung bakteri ini akan mencegah virus dengue berkembang, dan bakteri ini juga akan mendatangkan sebuah respon kekebalan pada nyamuk yang bisa melindungi dari virus tersebut,” kata Anders.
Baca Juga: Soal PDSMU Majalengka, Penyidik Mulai Panggil Saksi Minggu Depan
Bagi tim peneliti dari UGM dan Universitas Monash, ini adalah tonggak bersejarah karena belum ada cara spesifik untuk mengobati penyakit demam berdarah dengue.***