Kontroversi Foto Resmi Putri Kate Middleton: Manipulasi atau Kesalahan Teknis?

- 11 Maret 2024, 16:04 WIB
Beberapa pengguna menuduh keluarga Kerajaan membagikan gambar Kate Middleton yang dibuat oleh AI.
Beberapa pengguna menuduh keluarga Kerajaan membagikan gambar Kate Middleton yang dibuat oleh AI. /Kolase Foto NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Kontroversi mengitari foto resmi pertama Putri Kate Middleton Britania Raya yang dirilis sejak operasi abdominalnya. Beberapa lembaga berita telah menarik foto Putri bersama tiga anaknya, menyatakan bahwa foto tersebut telah dimanipulasi. Istana Kensington telah merilis foto tersebut pada hari Minggu untuk memperingati Hari Ibu di Britania Raya.

Putri Wales yang tersenyum, berpakaian jeans, sweater, dan jaket gelap, terlihat duduk di kursi taman.

Tiga anaknya, George, Charlotte, dan Louis ada bersamanya dalam foto tersebut. Dia tidak mengenakan cincin pertunangan di foto tersebut, yang telah menjadi topik pembicaraan di media sosial.

Baca Juga: Putri Wales Dirawat di Rumah Sakit Setelah Operasi Perut: Berita Terbaru tentang Kesehatan Kate Middleton

Istana mengatakan bahwa foto itu diambil oleh suaminya Pangeran William, pewaris takhta Britania Raya, di Windsor, tempat Kate pulih sejak keluar dari rumah sakit.

Pesan yang menyertai foto tersebut berbunyi: "Terima kasih atas ucapan dan dukungan baik Anda selama dua bulan terakhir. Kami mengucapkan Selamat Hari Ibu kepada semua orang." Ditandatangani "C" untuk Catherine.

Lembaga Berita Menarik Foto

Tiga lembaga berita - AP, AFP, dan Reuters - menarik foto ini pagi ini dengan alasan kekhawatiran manipulasi. Namun agen berita terbesar Inggris, PA, melalui mana keluarga Kerajaan merilis pemberitahuan resmi mereka, belum mengambil langkah seperti itu.

Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Kate Middleton Tidak Menemani Pangeran William Untuk Menemui Mendiang Ratu Elizabeth

Dalam foto tersebut, tangan kiri Putri Charlotte ditemukan tidak sejajar dengan lengan kardigannya, yang menimbulkan keraguan tentang otentisitas gambar tersebut.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: BBC AFP NDTV Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x