Network
ZONA PRIANGAN - Dua hari setelah Pilpres AS digelar, masih juga belum diketahui siapa pemenangnya. Meskipun demikian, sampai berita ini dibuat, Kamis 5 November 2020 pukul 22.00 WIB, capres dari Partai Demokrat, Joe Biden, masih unggul dengan raihan 264 Suara Elektoral (EV). Sementara rivalnya yang juga petahana, Donald Trump, mendapat 214 EV.
Berdasarkan hasil penghitungan sementara, seperti dilansir The Guardian, Kamis 5 November 2020, kedua kandidat masih punya peluang memenangi pemilu AS yang digelar di tengah pandemi Covid-19 tersebut.
Namun, jalan Biden untuk melenggang ke Gedung Putih sekaligus menjadi Presiden AS ke-46 jauh lebih mudah ketimbang Trump.
Baca Juga: Inilah 5 Fakta Menggemparkan Pilpres AS 2020, Fakta Kelima Jadi Penentuan Joe Biden
Pasalnya, Biden hanya butuh 6 Suara Elektoral untuk memenangi pilpres AS 2020 ini. Dalam hal ini, hasil penghitungan sementara di Nevada menunjukkan Biden unggul 0,6 persen atau sekitar 8.000 suara dari Trump.
Memang masih terlalu dini untuk menyebut Biden sebagai pemenang di Nevada. Namun, jika Biden menang di Nevada, maka dia pun otomatis resmi menjadi presiden terpilih AS.
Dilansir The Guardian, hasil penghitungan suara di Nevada baru akan diumumkan pada Kamis siang waktu setempat atau Jumat 6 November 2020 pagi WIB.
Baca Juga: Unggul di Tiga Key States, Trump Kemungkinan Jadi Pemenang Pilpres AS? Tunggu 11 Persen Kertas Suara
Sementara itu, berbeda dengan Biden, Trump harus menempuh jalan yang lebih sulit untuk bisa mempertahankan jabatannya sebagai presiden AS.
Pasalnya, dengan hasil sementara yang hanya 214 suara elektoral (EV), Trump butuh 56 EV agar bisa memenangi pilpres AS.
Ini artinya, dia harus menang di empat negara bagian berikut ini: Pennsylvania dengan 20 EV, Georgia dengan 16 EV, North Carolina dengan 15 EV, dan Nevada dengan 6 EV.
Baca Juga: Twitter Sebut Cuitan Trump Terkait Klaim Kemenangannya dalam Pilpres AS 2020 Menyesatkan
Hingga berita ini dibuat, masih tersisa lima wilayah yang belum menyetor hasil penghitungan pilpres. Wilayah tersebut adalah: Alaska (Trump unggul), Georgia (Trump unggul), North Carolina (Trump unggul), Pennsylvania (Trump unggul), dan Nevada (Biden unggul).
Khusus untuk Alaska, sudah bisa dipastikan, Trump akan meraih 3 EV. Namun, suara elektoral di Alaska tak bisa menjadi penentu kemenangan Trump karena hanya memberi tambahan 3 EV.
Oleh karena itu, Presiden Trump harus meraup kemenangan di empat wilayah lainnya yang proses penghitungan suara masih belum selesai sampai saat ini.
Baca Juga: Pilpres AS 2020 Berlangsung Sengit, Trump Deklarasikan Kemenangan dan Akan Gugat Hasil Pemilu di MA
Meski untuk sementara Trump sudah unggul di tiga wilayah kunci (Georgia, North Carolina, dan Pennsylvania), ini masih belum cukup untuk memuluskan jalannya menuju Gedung Putih.
Dengan demikian, peluang bagi Biden untuk menjadi presiden AS sebenarnya tinggal selangkah lagi, yakni menang di Nevada.
Nevada tampaknya akan menjadi faktor penentu kemenangan Biden. Akan tetapi, melihat sikap Trump yang sudah menyiapkan gugatan ke MA untuk mendesak penghitungan ulang di Wisconsin dan Michigan, maka kemenangan Biden (jika dia berhasil menang di Nevada), akan terhambat sampai putusan MA keluar.
Baca Juga: Masa Pandemi, Hampir 100 Juta Warga Pilih via Pos, Pengumuman Hasil Pilpres AS Kemungkinan Tertunda
Adapun gugatan yang dilayangkan tim kampanye Trump adalah segera diadakan penghitungan ulang di Wisconsin karena dianggap tak transparan.
Dilansir The Guardian, hasil sementara di Wisconsin mengindikasikan selisih antara Trump dan Biden mencapai kurang dari satu persen, sehingga sesuai aturan pemilu AS, seorang kandidat berhak meminta perhitungan ulang.
Jika Trump gugatan Trump diloloskan mahkamah, maka ini akan membuat hasil pilpres AS semakin mengambang.
