Ini Azab bagi Pelaku yang Merasa Senang Bisa Mempersulit Urusan Orang

25 Desember 2020, 04:51 WIB
ILUSTRASI memperoleh sogokan (suap).* /Karolina Grabowska / Pexels

ZONA PRIANGAN - Di Indonesia ada istilah yang sangat terkenal, yakni "Kalau bisa dipersulit, mengapa harus dipermudah".

Banyak di antara kita tanpa sadar melakukan istilah itu, bahkan parahnya ada yang merasa bangga bisa mempersulit orang.

Padahal efek sering mempersulit sangat bahaya. Dalam beberapa urusan, efek mempersulit akan memunculkan calo-calo.

Baca Juga: Rajin Membaca Surat Al Ikhlas di Setiap Ada Kesempatan, Kematian Muawiyah Dimuliakan Allah SWT

Kalau cuma calo tidak seberapa, ada juga niat mempersulit karena berharap bisa menerima sogokan/suap.

Perilaku tersebut tentu saja merusak moral, di samping akan mendatangkan kerugian.

Pelaku yang senang mempersulit tinggal tunggu azab yang dipercepat, misalnya tertangkap dan masuk penjara karena menerima suap.

Baca Juga: Benar Loh Ada Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ini Daftar Namanya

Dalam ajaran Islam, dianjurkan agar segala urusan dipermudah, termasuk dalam melaksanakan ibadah.

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Permudahkanlah dan janganlah mempersulit, gembirakanlah dan jangan menggelisahkan."

Hadis Rasulullah tersebut dimaksudkan agar dalam menjalankan urusan dapat dipermudah (taisir).

Baca Juga: Covid-19 Bisa Dihindari, Coba Ikuti Beberapa Perilaku Nabi Muhammad SAW Ini

Rasulullah melarang mempersulit (ta'sir) karena sesungguhnya agama itu mudah bukan sulit.

Untuk memberi contoh, Nabi Muhammad bersabda: "Barangsiapa di antara kita yang diangkat menjadi imam salat hendaklah dia meringankan (bacaannya)."

"Sebab di antara kamu ada yang sudah lemah, orang tua dan yang sedang mempunyai keperluan."

Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir

Di antara toleransi Islam adalah kemudahan dalam menetapkan norma (hukum-hukum) beramal. Dalam beramal semuanya dipermudah.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler