Berhubungan Intim Siang Hari di Bulan Ramadhan, Tidak Hanya Membatalkan Puasa tapi Ini Kifaratnya

5 April 2022, 16:09 WIB
Ilustrasi makan sahur di Bulan Ramadhan.* /Pixabay/Mohamed Hassan

ZONA PRIANGAN - Pembahasan yang selalu muncul di Bulan Ramadhan, yakni soal hubungan intim suami istri saat menjalankan puasa.

Sebenarnya sudah ditegaskan, selama menjalankan ibadah puasa Bulan Ramadhan, hubungan intim suami istri di siang hari merupakan satu hal yang dilarang.

Bersetubuh tidak hanya membatalkan puasa Bulan Ramadhan, tapi ada hukum lainnya yang harus ditaati oleh pelakunya.

Baca Juga: Ada Tingkatan dalam Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan, Kira-kira Kita Masuk Kelas yang Mana Ya?

Pertama, pelaku persetubuhan (suami-istri) harus mengqodho puasa. Berikutnya suami diwajibkan membayar kifarat (denda).

Nah, kifarat ini cukup berat, jadi saat menjalankan ibadah puasa Bulan Ramadhan, sebisa mungkin mampu menahan nafsu syahwat.

Lantas apa saja kifarat yang harus ditunaikan pelaku persetubuhan di siang hari pada Bulan Ramadhan?

Baca Juga: Bulan Ramadan Penuh dengan Ampunan, Jangan Sia-siakan Ibadah Puasa

1. Memerdekakan seorang hamba Mukmin bisa lelaki atau perempuan.

2. Berpuasa dua bulan berturut-turut tanpa terputus.

3. Memberi makan kepada 60 orang fakir/miskin (apa pun kondisi pelaku persetubuhan).

Paling aman memang melakukan hubungan intim suami istri pada malam hari. Lantas ada yang bertanya, bagaimana dengan mandi junub?

Baca Juga: Saat Remaja Pacaran di Tempat Sepi, Pasti Ada Orang Ketiga yang Bernama A'war

Sebagian besar kadang lupa atau malas mandi junub pada dini hari sehingga sudah masuk imsak.

Jawabannya mudah, mandi junub setelah imsak tidak membatalkan puasa dan itu dibolehkan. Yang wajib adalah, sebelum shalat shubuh harus mandi junub.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler