ZONA PRIANGAN - Ibadah puasa sudah diperkenalkan sejak Nabi Adam dan puasa wajib umat Islam dilaksanakan setiap Bulan Ramadhan.
Tapi bagaimanakah puasa yang baik? Artinya jangan sampai ibadah puasa kita hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga saja.
Puasa sering dianalogikan dalam dua contoh. Pertama puasa ular, kedua puasa ulat. Kedua hewan itu, diketahui sering melakukan puasa.
Ular sering melakukan puasa setelah melahap mangsa yang besar. Setelah kenyang melahap mangsanya, ular bisa bertahan tidak makan beberapa hari.
Sayangnya, setelah rasa kenyang hilang, ular kembali menjadi predator yang ganas. Dia bisa menjadi kembali rakus, kembali ke karakter aslinya.
Berbeda dengan ular, ulat pada awalnya menunjukkan rasa rakus yang luar biasa. Ulat bisa melahap semua daun di pepohonan.
Setelah kenyang, ulat melakukan puasa menjadi kepompong. Hewan itu puasa tidak memakan apa-apa untuk kemudian menjadi kupu-kupu.
Ada perubahan karakter dari ulat setelah menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu tidak lagi rakus. Dia hanya menghisap madu pada bunga.
Bahkan perilaku kupu-kupu itu membantu proses penyerbukan pada bunga, karena kupu-kupu membawa serbuk sari dari satu bunga ke bunga lain.
Baca Juga: Ada Tiga Jenis Nafsu pada Manusia, Cuma Nomor 3 yang Harus Dihindari
Hal penting lainnya, kupu-kupu menjadi makhluk yang indah tidak lagi menjijikan, itu setelah menjalani puasa.
Jadi bagaimana? Apakah kita akan mengikuti puasa ala ular atau puasa semacam ulat. Silakan direnungkan ya.***