Network
ZONA PRIANGAN - Tradisi perayaan Natal di luar negeri kadang sangat berbeda sekali dengan di Indonesia.
Perayaan Natal di Indonesia biasanya melakukan ibadah di gereja, kemudian berkumpul tukar kado di rumah.
Coba sekarang kita simak perayaan Natal di Irlandia dan Swedia yang dikutip zonapriangan dari ehef.id.
Baca Juga: Kebangkitan Komunis Menguat, Mulai Tercium Masuk Dalam Urusan Militer
Perayaan Natal di Irlandia identik dengan konsumsi minuman-minuman beralkohol atau yang mereka sebut “12 Pubs of Christmas”.
Perayaan ini dilakukan oleh sekumpulan teman yang mengonsumsi 12 jenis minuman alkohol yang berbeda-beda.
Perayaan itu digelar di 12 tempat yang berbeda-beda dalam satu malam sambil mengenakan baju hangat bertemakan Natal.
Baca Juga: Makam Besar Tan Sam Cay Kong Selalu Menarik Perhatian, Ternyata Punya Nama Muslim Mohammad Syafi’i
Tidak hanya itu, ternyata ada beberapa peraturan permainan yang harus dipatuhi apabila ingin mengikuti perayaan ini.
Salah satu syaratnya peserta harus berswafoto dengan orang asing dan berbicara menggunakan lirik lagu.
Apa yang terjadi di Irlandia, berbeda pula dengan yang terjadi di Swedia. Warga Swedia tidak melakukan pesta minuman beralkohol.
Baca Juga: Roti Unyil Cucu Sumiati Mulai Dikenal di Cimahi
Hari raya Natal di Swedia identik dengan festival cahaya atau yang terkenal dengan perayaan Queen of Lights yang jatuh pada tanggal 13 Desember.
Perayaan ini ditujukan untuk Santa Lucia yang menurut tradisi mengenakan mahkota lilin di kepalanya untuk menuntun orang-orang Kristiani yang dianiaya di terowongan-terowongan gelap.
Perayaan Queen of Light biasanya ditandai oleh anak kecil perempuan yang membawa keranjang roti kismis (saffron buns) sambil mengenakan jubah dan mahkota lilin.***
