Network
ZONA PRIANGAN - Kematian bisa datang kapan saja, tidak harus menunggu seseorang menjadi baik dulu.
Sambil menunggu jatah hidup berakhir, perbanyaklah amal saleh, tingkatkan keimanan dan ketakwaan.
Perlu diingat, setiap napas yang Allah SWT izinkan untuk kita ambil, bukan hanya berkah tapi juga tanggung jawab.
Baca Juga: Cerita Mistis Rancacili, Pegemudi Ojol Ditepuk Pundaknya, Tiba-tiba Panik dan Gagap Bicara
Syukuri selagi kita diberi napas dengan terus memperbanyak bekal dan menebar manfaat kepada sesama.
Jangan sampai ajal menjemput kita tidak pernah berbuat kebaikan, bahkan sebaliknya terus menumpuk dosa.
Semua perbuatan di dunia ada konsekuensinya masing-masing, berubahlah ke arah kebaikan.
Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir
Jika merasa kehidupan ini gelap dan semua pintu telah tertutup, ingatlah bahwa pintu yang tertutup tidak selalu terkunci.
Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT, karenanya pantang bagi orang mukmin untuk berputus asa.
Hasan Al Banna berkata:
Baca Juga: Rajin Berjalan Kaki Bisa Meredakan Nyeri Sendi dan Masalah Pertulangan
لا تيئس فإنه ليس من أخلاق المسلمين
"Janganlah berputus asa, karena ia bukanlah akhlak kaum muslimin."
Ketahuilah kesulitan itu bersama kemudahan dan satu kesulitan diapit oleh dua kemudahan, sebagaimana firman Nya:
(فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ یُسۡرًا)
(إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ یُسۡرࣰا)
Baca Juga: Ibu-ibu Jangan Minta Cerai, Sesungguhnya Suami Bisa Dijadikan Tameng dari Api Neraka
Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.
Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
[QS. Al-Insyirah (94) : 5-6].
Syarat datangnya kemudahan adalah adanya kesulitan. Jangan bermimpi kemudahan akan datang jika tiada kesulitan yang datang menghadang.
Bukankah jika malam semakin gelap, pertanda subuh akan datang, begitu juga permasalahan dalam kehidupan.
Baca Juga: Ketakutan Akan Covid-19 Jenis Baru, Sejumlah Negara Curigai Kedatangan Warga Inggris
Jika ia semakin menghujam dan menghebat itu pertanda pintu menuju solusi semakin dekat.
Orang bijak berkata; "Jika tali itu kencang, maka sebentar lagi ia akan putus, begitu juga warna warni problematika hidup."
Yang membuat penantian akan datang pertolongan-Nya terasa lama, karena manusia bersifat isti'jal (tergesa gesa) tidak sabaran.
Baca Juga: Ikatan Cinta: Tokoh Roy Ditampilkan Lagi Sebagai Arwah Penasaran? Fiki Alman Belum Beri Jawaban
Padahal Allah SWT punya waktu dan lokasi yang tepat untuk menyudahi problem kita.***
