Network
ZONA PRIANGAN - Salah satu ciri khas bangunan masjid, yakni berdirinya menara.
Hampir semua masjid memiliki menara, entah satu, dua, tiga, empat, bahkan ada yang sampai lima.
Keberadaan menara memang memperindah bangunan masjid. Bentuk menara pun macam-macam. Di setiap masjid, lain daerah, pasti berbeda.
Baca Juga: Palestina Menderita Kawasan Pertaniannya Hancur Dihajar Jet Tempur Israel
Ada menara yang dibangun dengan bentuk kotak, kerucut, bundar, bahkan masjid modern ada yang membangun menara berbentuk spiral.
Namun, pada umumnya bangunan menara lebih tinggi dari bangunan lainnya yang ada di masjid.
Keberadaan menara yang tinggi ini memang terkait dengan fungsinya. Selain memperindah masjid, juga tempat berkumandangnya azan.
Baca Juga: Negara Islam Mulai Mau Latihan Perang Bersama Israel, Palestina Merasa Dikhianati
Di zaman Nabi Muhammad SAW, kumandang azan dilakukan di tempat tertinggi masjid.
Karena belum ada menara, maka Bilal yang menjadi muazin melakukan azan dari atap masjid.
Bilal melakukan azan dari atap masjid dengan maksud suara panggilan shalat itu bisa terdengar dengan jangkauan lebih luas.
Baca Juga: Pedagang Bakso Keliling di Tepi Laut Merah Dekat Masjid Terapung Diserbu Jemaah Umrah Indonesia
Nah, tahukah pertama kali azan dikumandangkan lewat menara?
Ternyata azan melalui menara pertama kali dilakukan di Masjid Qairawan Tunisia.
Masjid Qairawan Tunisia memiliki menara dengan bentuk segi empat dan dibangun pada abad ke-9 masa Dinasti Aglabid.
Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah
Dari situlah kemudian azan belakangan lazim dilakukan di menara. Sedangkan di masa modern, pada menara cukup ditempatkan pengeras suara.
Muazin melakukan azan bisa di bawah, biasanya berdekatan dengan mimbar imam shalat dengan menggunakan mikrofon.
Suara azan dipantulkan dengan menggunakan soundsystem.***
