Aktivitas Umat Muslim Bisa Berbeda-beda, Cuma Ada Satu yang Menyamakan Mereka untuk Meninggalkan Pekerjaan

- 12 Februari 2021, 06:08 WIB
Aktivitas shalat bisa menyatukan umat muslim untuk meninggalkan semua pekerjaan.*
Aktivitas shalat bisa menyatukan umat muslim untuk meninggalkan semua pekerjaan.* /Freepik/

ZONA PRIANGAN - Aktivitas umat Muslim sehari-hari bisa beraneka ragam. Ada yang kerja kantoran, jualan di pasar, sopir angkot, guru atau jadi petani di sawah.

Namun, ada satu kewajiban yang bisa menyamakan aktivitas umat Muslim, yakni semua berhenti kerja saat memasuki jam shalat wajib 5 waktu.

Umat Muslim memang dibebaskan bekerja selama halal dan sesuai ajaran Islam.

Baca Juga: Sanggup Mengucapkan Bacaan Ini Sebanyak 300 Kali, Terhapus Semua Dosa Baik Kecil Maupun Besar

Cuma pas jam shalat wajib 5 waktu, semua pekerjaan harus dihentikan dan umat Muslim segera mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Cuma kenyataan di lapangan, banyak umat Muslim yang menomorduakan shalat dan mementingkan pekerjaan.

Allah SWT berfirman: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Qs. Ad-Dzariyat [51]: 56)

Baca Juga: Membaca 11 Kali Surat Al Ikhlas, Seharian Tidak Akan Terbujuk Godaan Setan

Seharusnya kita memahami ayat ini sebagai ayat paling prinsip tentang ajaran hidup. Pesannya jelas: hidup kita untuk ibadah!

Ibadah bisa dalam bentuk “mahdhoh“, yaitu ibadah formal misalnya seperti shalat, puasa, zakat, haji, tadarus Alquran, dan dzikir.

Atau bisa juga dalam bentuk “ghoiru mahdhoh” yaitu meliputi perbuatan apa saja asal diniatkan sebagai bentuk taqarrub kepada Allah SWT.

Baca Juga: Hati-hati bagi Istri yang Suka Ngomel, Ternyata Bisa Menimbulkan Nasib Sial, Ini Penjelasannya

Karyawan atau pegawai yang bekerja dengan baik dan tidak menyimpang karena takut pada Allah SWT, maka bekerjanya itu bagian dari ibadah.

Guru yang mengajar dengan ikhlas, sabar dan penuh dedikasi supaya muridnya menjadi anak saleh, itu juga bagian dari ibadah.

Jadi, orientasi hidup kita harus tetap untuk ibadah. Tiada sesaat pun tanpa ibadah.

Baca Juga: Ada Tujuh Perkara yang Bisa Menerangi Kegelapan Alam Kubur, Umat Muslim Perlu Tahu

Maka, dalam kamus seorang Muslim, semua pekerjaan harus dilandasi niat ibadah.

Salah satu ibadah yang paling utama dan sering dilakukan rutin oleh orang-orang beriman adalah shalat 5 waktu. Maka, shalat adalah pekerjaan pokok/utama.

Pagi-pagi buta kita bangun lalu dirikan shalat Subuh. Nanti siang hari dirikan shalat Dzuhur.

Baca Juga: Kalau Istri Menyuruh Tidur, Tolong Suami Menurut, Takdir Cuma Allah SWT yang Tahu

Lalu di antara waktu Subuh dan Dzuhur ada yang kerjaannya mengajar di sekolah, bekerja di kantor, jualan di pasar, ada yang ke sawah, ada pula yang mencari ikan di laut.

Saat Dzuhur tiba semuanya berhenti untuk shalat. Setelah itu melanjutkan lagi pekerjaannya yang semula.

Nanti ketemu lagi shalat Ashar. Sambil menunggu Dzuhur ke Asar ada yang meneruskan pekerjaannya, dan ada pula yang kembali ke rumah untuk istirahat sejenak.

Baca Juga: Istilah Nafsu Amarah Muncul Setelah Istri Raja Jatuh Cinta pada Anak Angkatnya

Nanti ketemu lagi dengan shalat Maghrib, disusul dengan shalat Isya.
Di sela-sela itu beraneka ragamlah yang dikerjakan manusia.

Setelah shalat Isya, sebetulnya kita sedang menunggu datangnya waktu shalat berikutnya: yaitu shalat Subuh.

Ada yang digunakan untuk bersantai ria bersama keluarga atau istirahat malam.

Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah

Jika tadi menunggu Subuh ke Dzuhur kita gunakan untuk bekerja, maka Isya menunggu Subuh kita gunakan untuk tidur/istirahat.

“Kami jadikan tidurmu untuk istirahat; Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.” (Qs. An-Naba [78]: 9-11)

Jadi, aktivitas yang sudah pasti dan serempak dilakukan oleh orang-orang mukmin adalah shalat 5 waktu. Inilah yang menyamakan dan menyatukan mereka.

Baca Juga: Mengutamakan Kantor Terus, Pensiun Tidak Dapat Pesangon, Giliran Wafat Minta Disalatkan di Masjid

Baca Juga: Mencukur Bulu Kemaluan dan Cabut Bulu Ketiak Jangan Lebih dari 40 Hari, Ini Penjelasannya

Di luar shalat, aktivitas dan pekerjaan umat Muslim boleh apa saja dan silakan berbeda-beda, selama tidak menyimpang ajaran Islam.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terpopuler

Kabar Daerah

x