Bagaimana Sedekah Bisa Bermanfaat Bagi kesehatan? Inilah Penjelasannya

- 25 April 2021, 05:45 WIB
Ilustrasi Sedekah.
Ilustrasi Sedekah. /Freepik

ZONA PRIANGAN - Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita untuk senantiasa bersedekah dengan memberikan apa yang dimiliki meskipun hanya sebiji kurma.

Tidak ada patokan khusus untuk bersedekah di jalan Allah SWT. Bahkan tersenyum kepada sesama pun sudah terhitung sedekah di sisi Allah.

Asalkan semua itu dilakukan dengan ikhlas dan hanya mengharap ridha dari-Nya.

Ada banyak keutamaan dan manfaat yang akan diperoleh bagi orang yang gemar bersedekah.

Baca Juga: Inilah Tiga Orang yang Doanya Tidak Pernah Ditolak dan Selalu Terkabul

Selain bernilai ibadah, ternyata sedekah juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia.

Bagaimana sedekah bisa bermanfaat bagi kesehatan? Berikut informasi selengkapnya.

Bersedekah selain bermafaat untuk membantu memenuhi kebutuhan orang yang kelaparan, juga bisa memadamkan kesalahan yang pernah dilakukan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

“Bersedekahlah kalian, meski hanya dengan sebiji kurma. Sebab, sedekah dapat memenuhi kebutuhan orang yang kelaparan dan memadamkan kesalahan, sebagaimana air mampu memadamkan api.” (HR Ahmad dan Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Al-Jami’)

Baca Juga: Empat Amalan untuk Mendatangkan Rezeki di Bulan Ramadhan, Amalan Apa Saja yang Harus Dilakukan?

Memberikan sesuatu kepada orang lain meskipun hanya sedikit kadarnya tidak hanya akan membuat orang yang diberikan sedekah bahagia karena kebutuhan mereka terpenuhi.

Memberikan harta yang dimiliki untuk membahagiakan orang lain ternyata juga bisa memberikan “keajaiban” bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Kesimpulan tersebut diperoleh dari sebuah studi yang dilakukan di Departement of Psychologgy University of British Columbia. Dilansir Huffingtonpost, para peneliti berhasil menghubungkan antara menggunakan uang orang lain dengan penurunan tekanan darah.

Terlebih lagi apabila uang tersebut dihabisan untuk kegiatan amal seperti menyumbang kegiatan anak yatim, menjadi donatur kegiatan dakwah atau sekedar memberikan sedekah kepada pengemis atau mereka yang membutuhkan bantuan.

Baca Juga: Siapa Saja yang Wajib Membayar Fidyah, Begini Tata Caranya agar Tidak Salah

Studi tersebut dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama melibatkan 128 peserta berusia 40 tahun ke atas yang didiagnosis mengalami tekanan darah tinggi.

Pada kelompok tersebut diberikan sejumlah uang untuk dihabiskan selama enam minggu.

Setelah itu mereka diberikan pilihan menghabiskan aung tersebut untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain.

Di antara mereka ada yang memilih untuk menghabiskan uang tersebut dengan membantu orang lain seperti beramal.

Baca Juga: Ada Cara untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x