ZONA PRIANGAN - Hubungan antara Ottawa dan Beijing telah memburuk, setela dua pemerintah menangkap warga negara asing.
Pemerintah Kanada semula menangkap pejabat eksekutif Huawei Meng Wanzhou atas permintaan ekstradisi oleh Amerika Serikat.
China lantas membalas dengan menangkap Michael Spavor dan Michael Kovrig dengan tuduhan mata-mata.
Baca Juga: China Akan Bangun Kota di Papua Nugini, Dicurigai Sebagai Pangkalan Angkatan Laut
Baca Juga: Pulau Jawa Paling Terang di Malam Hari, Papua Terlihat Gelap
Pihak berwenang China mengatakan pasangan itu ditahan karena dicurigai membahayakan keamanan nasional, demikian dilaporkan Aljazeera.
Beijing pun menyangkal, penangkapan dua warga negara itu sebagai tindak balasan atas penahanan Meng Wanzhou.
Seperti diketahui, Meng Wanzhou menghadapi tuduhan penipuan di AS. Beijing mengatakan penahanan Meng, yang menjalani tahanan rumah di sebuah rumah mewah yang dimilikinya di Vancouver bermotif politik
Baca Juga: Restoran China Kungfu Kitchen Tiap Hari Dapat Teror dari Pemesan Menu Daging Kelelawar
Baca Juga: Tianwen-1 Mengorbit di Mars, Teknologi China Disiapkan untuk Menguasai Dunia dan Luar Angkasa
Sementara Michael Spavor dan Michael Kovrig yang ditahan lebih dari dua tahun di China, akan menjalani sidang pengadilan akhir pekan ini.
Menteri Luar Negeri Kanada, Marc Garneau mengatakan, sidang yang dijalani Michael Spavor dan Michael Kovrig, masing-masing pada 19 Maret dan 22 Maret.
Atsas kasus tersebut membuat para pejabat Kanada semakin mengkritik China atas catatan hak asasi manusianya.
Baca Juga: 33 Tentara Tewas dan 14 Lainnya Terluka Ketika Sedang Melakukan Patroli
Baca Juga: Bayangan Hantu Terekam CCTV, Paranormal: Anggota Keluarga yang Meninggal Ingin Mampir
“Penahanan sewenang-wenang terhadap Tuan Kovrig dan Tuan Spavor adalah prioritas utama Pemerintah Kanada dan kami terus bekerja tanpa lelah untuk menjamin pembebasan segera mereka,” kata Garneau.
"Kami yakin penahanan ini sewenang-wenang, dan tetap sangat terganggu oleh kurangnya transparansi seputar persidangan ini," katanya.
Pejabat kementerian luar negeri Kanada yang dipimpin oleh Duta Besar Dominic Barton diberi akses konsuler virtual di tempat ke Kovrig pada 21 Januari.
Baca Juga: Saat Hamil 7 Bulan dan Zack Lee Hendak Selingkuh, Nafa Urbach Justru Membekali Kondom untuk Suaminya
Baca Juga: Gara-gara Doyan Berhubungan Intim Lima Kali Sehari, Mengantarkan Ibu Guru Ini Masuk Penjara
"Pejabat Kanada akan terus memberikan dukungan konsuler kepada orang-orang ini dan keluarga mereka selama cobaan yang tidak dapat diterima ini," kata Garneau.***