China, Rusia dan Utusan Khusus Pakistan Temui Taliban, Pemimpin Tertinggi Afghanistan di Kabul

- 24 September 2021, 08:19 WIB
Taliban telah meminta untuk berbicara dengan para pemimpin di PBB.
Taliban telah meminta untuk berbicara dengan para pemimpin di PBB. /NDTV.COM

Pengelompokan baru termasuk Cina, Pakistan, Iran, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan, semuanya tetangga Afghanistan. Para Menteri Luar Negeri kelompok itu mengadakan pertemuan virtual pada 7 September.

Menyoroti signifikansinya, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan kepada BBC pada Selasa bahwa kelompok baru tersebut akan bersama-sama memutuskan untuk memperluas pengakuan kepada pemerintah sementara Taliban.

Baca Juga: Taliban di Ambang Perpecahan Antara Kelompok Politisi dengan Pejuang

Menguraikan pembicaraan utusan khusus China, Rusia, Pakistan dengan pejabat Taliban di Kabul, Zhao Lijian mengatakan mereka membahas situasi terutama mengenai inklusivitas, hak asasi manusia, masalah ekonomi dan kemanusiaan dan hubungan persahabatan dengan Afghanistan.

Mereka juga membahas hubungan dengan negara lain serta reunifikasi dan integritas wilayah negara, katanya.

"Mereka melakukan diskusi mendalam dan konstruktif dan juga menyatakan dukungan untuk memerangi terorisme dan kejahatan narkoba," kata Zhao Lijian, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

Baca Juga: Anthony Joshua dan Lewis Hamilton Muncul di Game FIFA 22, Penggemar Sepak Bola Bingung

Tawaran mereka untuk memberikan dukungan datang di tengah meningkatnya serangan yang dilaporkan oleh ISIS-K terhadap pejabat Taliban di Jalalabad dalam beberapa hari terakhir yang mengakibatkan sejumlah korban.

"Taliban mengatakan mereka sangat menghargai hubungan dengan tiga negara dan mereka memainkan peran yang bertanggung jawab dalam mengkonsolidasikan stabilitas di Afghanistan. Ketiga negara meminta lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dari komunitas internasional," tambahnya.

Mereka menekankan bahwa AS dan sekutu memikul tanggung jawab utama untuk rekonstruksi ekonomi dan sosial di Afghanistan dan memberikan mata pencaharian ekonomi dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, ujarnya.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x