Dinilai Miliki Sense of Crisis yang Menonjol, 3 Gubernur Ini Mirip, Sama-sama Suka Bersepeda

- 21 Agustus 2020, 11:13 WIB
 Tangkapan layar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan dalam diskusi virtual "Optimalisasi Kredit Usaha Mikro Untuk Pulihkan Ekonomi Jakarta", Rabu 22 Juli 2020.*/ANTARA/Livia Kristianti
Tangkapan layar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan dalam diskusi virtual "Optimalisasi Kredit Usaha Mikro Untuk Pulihkan Ekonomi Jakarta", Rabu 22 Juli 2020.*/ANTARA/Livia Kristianti /

ZONA PRIANGAN - Fenomena bersepeda khususnya saat pandemi Covid-19 kian 'booming'. Semakin populernya olahraga yang satu ini seiring dengan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pola hidup sehat mereka dengan berolahraga salah satunya bersepeda.

Namun, bukan hanya sebagai sarana olahraga yang menyehatkan, bersepeda juga menjadi salah satu cara bagi para pejabat daerah seperti gubernur untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Sodik Mudjahid menangkap fenomena serupa antara tiga gubernur paling menonjol di survei Indikator Politik Indonesia, yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Ketua PBNU Masih Mau Makan di Warung Pecel Lele, Netizen: Gak Perlu Pamer Banyak Pengikut

Anggota Komisi II DPR RI itu mengatakan bahwa Anies yang diberi skor 72,9 dari 100 untuk faktor penilaian sense of crisis, RK yang diberi skor 72,1 dari 100, dan Ganjar yang diberi skor 72,0 dari 100, ternyata sama-sama pernah tampil di publik dengan bersepeda.

"Saya lihat (Ganjar) Pranowo juga sampai naik sepeda, Ridwan Kamil juga begitu, Anies juga begitu," kata Sodik dalam diskusi daring Indikator Politik Indonesia di Jakarta, Kamis 20 Agustus 2020.

Sodik mengatakan fenomena bersepeda menunjukkan ketiganya berhubungan langsung dengan masyarakat.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Pagi Ini Miss Degan Bikin Deg Degan di SCTV Pukul 10.00 WIB, Ada Link Streaming

Namun, tak hanya menilai dari satu hal saja, Sodik juga mencatat sejumlah keunggulan dari tiga gubernur tersebut terkait kebijakan, respons, koordinasi, dan komunikasi kepada masyarakat dibandingkan daerah lainnya.

"Saya lihat wajar jika tiga gubernur itu (menonjol). Kenapa? Karena gubernur-gubernur nya juga aktif, gubernur-gubernur nya juga cerdas, gubernur-gubernur nya juga berhubungan langsung dengan masyarakat," kata Sodik seperti dikutip dari Antara.

Sementara itu, kata Sodik, survei Indikator menunjukkan Jawa Timur kurang tampak dalam pelaksanaan kebijakan nya terkait pandemi COVID-19.

Baca Juga: Kapitalisasi Pasar Apple Sempat Menembus 2 Triliun Dolar Amerika Serikat

Jawa Timur menempati posisi paling buncit dari 10 provinsi yang melaksanakan PSBB, dan termasuk terendah dari semua aspek penilaian. Jatim hanya mendapatkan skor 53,9 dari 100.

Sodik mempertanyakan mengapa kinerja Jawa Timur sedemikian buruk penilaiannya dalam survei Indikator. Ia mengatakan, mungkinkah karena ada selentingan angin yang beredar bahwa ada konflik sesama wanita di Jawa Timur sana?

"Itu ada opini, kenapa, karena katanya banyak konflik sesama wanita antara Gubernur dengan Wali Kota, apakah mempengaruhi tidak kepada kinerja itu?" kata Sodik.

Baca Juga: Huawei Beri Jaminan Tetap Ada Pembaruan Android dan GMS

Kendati demikian, anggota Tim Pengawas COVID-19 DPR RI itu tetap berterima kasih atas survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, sehingga dapat menjadi masukan yang objektif bagi DPR RI dan masyarakat.

"Kita juga bersyukur ada gubernur-gubernur yang bagus penanganan nya. Mudah-mudahan merata. Yang jelas, kemampuan mereka menangani Covid-19, ujian multidimensi ini, menunjukkan kemampuan dia untuk memimpin bangsa Indonesia di masa yang akan datang, bersama-sama pemimpin yang lain di level pusat," tandasnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah