ZONA PRIANGAN - Petinju Amerika Serikat, Caleb Plant tak terkalahkan dalam 21 penampilan, namun dia dibuat tak berdaya oleh ikon Meksiko Saul Alvarez.
Dalam kontes kelas menengah super dan penyatuan gelar di MGM Grand Las Vegas, membuktikan Alvarez lebih tangguh dari Plant.
Alvarez secara brutal membombardir Plant di ronde 11. Plant pemegang sabuk IBF akhirnya tersungkur dan berupaya bangkit sebelum hitungan wasit selesai.
Namun, Alvarez tidak memberikan kesempatan Plant untuk pulih. Alvarez terus menggebuki Plant hingga petinju asal Tennessee terjengkang.
Plant terkulai di kanvas, kakinya menggantung di tali ring. Dia tidak bisa meneruskan pertandingan dan Alvarez meraih kemenangan KO.
Dengan kemenangan itu, Alvarez berhak menyandang sabuk juara WBC, WBA, dan WBO, serta yang terbaru IBF.
Baca Juga: Petarung UFC Conor McGregor Tebar Ancaman Kepada Lawan, Kembali ke Oktagon Mulai 2022
“Saya menghormati Plant, dia petarung yang sangat sulit,” kata Alvarez setelah meraih kemenangan ke-57 dari 60 pertarungan karir profesionalnya.
Alvarez kemudian mengatakan bahwa darah buruk yang membara dari persiapan hingga pertarungan itu terjadi di masa lalu.
Alvarez dan Plant, sempat bertengkar pada konferensi pers pada bulan September atas dugaan penghinaan dari Plant tentang ibu saingannya, lapor rt.com.
Baca Juga: Sulit Balas Dendam Terhadap Khabib Nurmagomedov, Conor McGregor Menyerang Lewat Media Sosial
Plant memulai pertarungan dengan baik dan menunjukkan pergerakan yang bagus dengan memanfaatkan keunggulan tinggi badannya.
Alvarez sempat meluap-luap emosinya dengan tidak mau duduk saat jeda istirahat dan berupaya menghabisi Plant secepat mungkin.
Kesempatan Alvarez akhirnya terbuka dengan melepaskan hook kiri yang menggelegar di ronde 11 yang mengguncang Plant.
Baca Juga: Legenda Olahraga Filipina dan Calon Presiden 2022 Manny Pacquiao Menyatakan Pensiun dari Ring Tinju
'Sweet Hands' terhuyung-huyung, tetapi Alvarez tidak membuang waktu untuk menyerang, mendaratkan serangkaian tembakan keras untuk membuat Plant keluar dari kesengsaraannya.***