Bintang NBA Sebut Xi Jinping Lakukan Genosida di Tibet, China Langsung Memboikot Boston Celtics

- 22 Oktober 2021, 21:01 WIB
Enes Kanter (kanan) mengkritik Presiden China Xi Jinping.*
Enes Kanter (kanan) mengkritik Presiden China Xi Jinping.* /Reuters/Carlos Garcia Rawlins /Twitter/EnesKanter

ZONA PRIANGAN - Bintang NBA asal Turki, Enes Kanter yang bermain di Boston Celtics melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Cina Xi Jinping.

Enes Kanter menyebut Xi Jinping sebagai diktator brutal yang telah melakukan genosida budaya di Tibet.

Center Celtics yang memiliki tinggi 2,1 meter itu, sempat muncul dengan mengenakan t-shirt bergambar Dalai Lama, pemimpin Buddhisme Tibet.

Baca Juga: Petarung MMA Justin Thornton Meninggal Setelah Kalah KO 19 Detik dari Dillion Cleckler

Dalam kampanyenya, Enes Kanter menyerukan pembebasan Tibet dari rezim Komunis sekaligus mewujudkan kemerdekaannya.

“Di bawah pemerintahan brutal China, hak-hak dasar dan kebebasan rakyat Tibet tidak ada,” kata Kanter

"Saya katakan, pemerintah China memalukan. Kediktatoran China menghapus identitas dan budaya Tibet," ujarnya yang dikutip rt.com.

Baca Juga: Anthony Sinisuka Ginting Sering Menipu, Ini Daftar Nama Para Korbannya

Kritik yang dilontaarkan Enes Kanter langsung membuat panas penguasa China. Efeknya, China memboikot pertandingan Boston Celtics.

Mitra siaran NBA China telah menghapus liputan Boston Celtics setelah munculnya kritik Enes Kanter.

Padahal, sebelumnya Boston Celtics mendapat tempat tersendiri di China dan masuk 6 klub populer di Negeri Tirai Bambu itu.

Baca Juga: Darcie Richards Cantik dan Seksi, Kuli Bangunan Asal Norfolk Inggris yang Terkenal dengan 100 Ribu Pengikut

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, menuduh Kanter sedang mengejar popularitas.

“Tibet adalah bagian dari China,” kata Wang Wenbin seraya mengajak semua orang di seluruh dunia untuk melihat Tibet dari dekat.

Pemerintah China telah dituduh melakukan serangkaian dugaan pelanggaran terhadap tokoh dan komunitas sejak mengambil alih Tibet.

Baca Juga: Dalai Lama Ulang Tahun, Taiwan dan India Ucapkan Selamat, Abaikan Kemarahan Beijing

Enes Kanter mengaku baru-baru ini bertemu dengan orang Tibet di New York. Banyak warga Tibet mengeluh atas rezim Komunis China.

"Genosida budaya di Tibet sangat mencekik sehingga lebih dari 150 orang membakar diri mereka hidup-hidup," tutur Enes Kanter.

"Setelah mengetahui semua ini, saya tidak bisa tinggal diam. Saya berdiri bersama saudara-saudari Tibet dan saya mendukung seruan mereka untuk kebebasan," pungkas Kanter.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x