Tragedi Stadion Kanjuruhan: Gas Air Mata dan Gerbang Terkunci Menjadi Penyebab Banyak Penonton Terinjak-injak

- 5 Oktober 2022, 12:00 WIB
Plakat dan lilin dipotret saat berjaga di Stadion Patriot Candrabhaga, setelah kerusuhan dan penyerbuan di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan sepak bola antara Arema vs Persebaya Surabaya, di Bekasi, di pinggiran Jakarta, Indonesia, 3 Oktober 2022.
Plakat dan lilin dipotret saat berjaga di Stadion Patriot Candrabhaga, setelah kerusuhan dan penyerbuan di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan sepak bola antara Arema vs Persebaya Surabaya, di Bekasi, di pinggiran Jakarta, Indonesia, 3 Oktober 2022. /REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana

Seorang direktur dari PT Liga Indonesia, liga sepak bola domestik, menolak berkomentar karena penyelidikan sedang berlangsung. Seorang juru bicara Arema FC tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Baca Juga: Novak Djokovic Bermasalah dengan Pergelangan Tangannya selama Berlaga di Laver Cup di London

Juru bicara Kapolri dan Kapolda Jawa Timur menolak untuk menjawab pertanyaan tentang langkah-langkah keamanan, tetapi pada hari Senin, sebanyak 10 petugas telah diskors sambil menunggu proses penyelidikan.

"Kami mendengar pintu ditutup, atau beberapa pintu, dan banyak orang tidak bisa keluar, jadi saya memutuskan untuk menunggu. Saya tidak bisa bernapas dan mata saya sakit," kata Haura, seorang mahasiswa berusia 20 tahun yang katanya pingsan di tribun. 

Petugas medis mengatakan orang-orang yang terperangkap dalam peristiwa itu sebagian besar meninggal karena mati lemas dan cedera di bagian kepala, sementara para pejabat telah mengkonfirmasi bahwa 33 anak di bawah umur termasuk di antara yang tewas.

Baca Juga: Pelari Kenya Eliud Kipchoge Memecahkan Rekor Dunia atas Namanya Sendiri di Berlin Marathon

"Kami salah," kata Habibi tentang para penggemar Arema yang marah yang mengalir ke lapangan dan melemparkan batu, dan kemudian membakar mobil polisi di luar stadion.

"Tapi apa yang dilakukan polisi juga salah," tambahnya.

Beberapa penonton mengatakan bahwa polisi menembakkan gas air mata langsung ke tribun penonton, sementara rekaman menunjukkan petugas menendang dan memukuli penggemar dengan tongkat.

Baca Juga: DFB Janjikan Bonus 400 Ribu Euro untuk Masing-Masing Pemain Jerman jika Menjuarai Piala Dunia 2022 Qatar

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah