Para Pemain dan Penggemar Kecewa Saat Indonesia Dicoret sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

- 30 Maret 2023, 23:32 WIB
Seorang pria berjalan melewati spanduk Piala Dunia FIFA U-20 di luar kantor federasi sepak bola Indonesia (PSSI) di Jakarta, Indonesia, 30 Maret 2023.
Seorang pria berjalan melewati spanduk Piala Dunia FIFA U-20 di luar kantor federasi sepak bola Indonesia (PSSI) di Jakarta, Indonesia, 30 Maret 2023. /REUTERS/Willy Kurniawan

ZONA PRIANGAN - Para pemain dan penggemar Indonesia merasa kecewa pada hari Kamis setelah negara ini dibatalkan sebagai tuan rumah Piala Dunia sepak bola U-20 menyusul kemarahan para politisi di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini atas keikutsertaan Israel.

Badan sepak bola dunia FIFA mencabut hak tuan rumah Indonesia pada hari Rabu atas apa yang dikatakan seorang pejabat Indonesia sebagai kegagalan untuk menghormati komitmennya terhadap turnamen tersebut.

FIFA membuat keputusan tersebut setelah federasi sepak bola Indonesia (PSSI) mengatakan telah membatalkan pengundian untuk turnamen tersebut karena gubernur Bali menolak untuk menjadi tuan rumah bagi tim Israel.

Baca Juga: Direktur Utama Tottenham Hotspur Fabio Paratici Dijatuhi Sanksi Larangan di Seluruh Dunia

FIFA mengambil keputusan tersebut setelah pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Salah satu pemain tim nasional Indonesia menyalahkan para politisi.

"Kami telah mengorbankan waktu, pikiran, keringat, dan bahkan darah. Tapi tiba-tiba gagal karena alasan politik kalian," kata striker Rabbani Tasnim Siddiq di Instagram.

Baca Juga: Thomas Tuchel 'Tercengang' atas Penunjukkan Dirinya Sebagai Pelatih Baru Bayern Munich

Pemain lainnya, Hokky Caraka, mengatakan bahwa ia telah kehilangan kesempatan untuk memenuhi "tujuan hidup untuk membuat orang tua saya bangga, mencetak gol di Piala Dunia U-20".

Presiden Joko Widodo merasa "sedih dan kecewa" atas keputusan FIFA, namun mengatakan bahwa keputusan tersebut harus dihormati.

"Jangan buang energi untuk saling menyalahkan. Sebagai bangsa yang besar, kita harus melihat ke depan, bukan ke belakang," katanya pada hari Kamis.

Baca Juga: MotoGP Portimao: Marc Marquez: Kami Menang dan Kalah Bersama, Masih Percaya pada Proyek Honda

Presiden Jokowi juga telah menginstruksikan Thohir bekerja untuk menghindari sanksi FIFA, termasuk kesempatan untuk menjadi tuan rumah acara-acara internasional lainnya.

Indonesia tidak memiliki hubungan resmi dengan Israel dan telah lama menjadi pendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

Para pengunjuk rasa berunjuk rasa di Jakarta bulan ini untuk menuntut agar Israel tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam turnamen tersebut.

Baca Juga: Pembalap Ferrari Menemukan Beberapa Hal Positif dari Mobil Balap Mereka yang Dinilai Terlalu Lambat

Ketua asosiasi suporter Indonesia, Ignatius Indro, mengatakan PSSI dan pemerintah harus memastikan politik tidak mencampuri sepak bola.

Hilangnya hak menjadi tuan rumah merupakan sebuah kegagalan nasional, katanya.

Olahraga ini memiliki banyak penggemar di Indonesia meskipun tidak memiliki kesuksesan di kancah internasional sejak lolos ke Piala Dunia 1938 sebagai Hindia Belanda.

Baca Juga: Ratcliffe Tak Akan Membeli Manchester United dengan Harga yang Tidak Masuk Akal

PSSI mengatakan kehilangan hak menjadi tuan rumah akan merusak kesempatan tim nasional untuk ambil bagian dalam turnamen FIFA lainnya.

Turnamen ini masih dijadwalkan untuk diselenggarakan pada tanggal 20 Mei hingga 11 Juni di lokasi yang belum diumumkan.

Pencabutan hak menjadi tuan rumah juga berarti Indonesia kehilangan hak otomatis untuk mengikuti turnamen tersebut.

"Kita telah mengubur mimpi anak-anak kita sendiri," kata pelatih Nova Arianto.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x