Paolo Ciabatti: Penalti Untuk Zarco Adalah Keputusan yang Salah

- 13 Agustus 2020, 10:05 WIB
Menurut direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti, Johann Zarco tidak bersalah atas insiden yang menyebabkan Pol Espargaro mengakhiri balapan lebih awal di GP Brno.*/CRASH.NET
Menurut direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti, Johann Zarco tidak bersalah atas insiden yang menyebabkan Pol Espargaro mengakhiri balapan lebih awal di GP Brno.*/CRASH.NET /

ZONA PRIANGAN - Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti yakin hukuman 'long lap penalty' kepada pebalap asal Prancis itu 'benar-benar salah'.

Zarco mendapat hukuman dari FIM Stewards untuk bentrokan yang membuat Pol Espargaro keluar dari balapan di Turn 1, pada lap 10 dari 21 lap yang dilombakan.

Keduanya berpapasan ketika Zarco menukik di samping dan Espargaro kemudian berbelok, kontak itu membuat pembalap KTM tersebut meluncur keluar dari tempat keempat.

Baca Juga: Stefan Bradl Akan Kembali Menggantikan Marc Marquez di GP Austria

Sementara beberapa, mungkin termasuk FIM Stewards, merasa Zarco seharusnya memastikan dia lebih jauh di depan sehingga dia dapat dilihat oleh Espargaro, yang lain seperti Ciabatti dan mantan juara dunia Casey Stoner percaya Espargaro salah karena laju motornya sedikit melebar dan tidak memeriksa sebelum kembali masuk.

"Menurut kami, itu keputusan yang sangat salah dari Race Direction," jelas Ciabatti, seperti dikutip laman Crash.

"Pol Espargaro melakukan kesalahan, itu adalah tikungan pertama setelah pembalap melewati garis start-finish dan pembalap melihat pit board, jadi dia tahu Zarco berada nol detik di belakangnya dan dia melakukan kesalahan, dia akhirnya melebar dan Zarco masuk ke dalam garis normalnya," tambahnya.

Baca Juga: Melandri Kembali ke World Superbike, Punya Kesempatan Menunggangi Ducati Panigale V4 R

“Ketika seorang pembalap melebar dan harus kembali ke garis normal, dia harus melihat, karena dia tidak sendirian di trek, dan pastinya dia melihat pit board, jadi kami tidak dapat memahami kesalahan apa yang dilakukan oleh Zarco, dia masuk garisnya, dia di dalam, dan dia tidak bisa mengerem karena dia tengah menikung tajam, dan Espargaro kembali dari melebar dan masuk ke dia," tegasnya.

Ciabatti menilai kesalahan itu berasal dari Pol Espargaro dan seharusnya dialah yang harus mendapat hukuman dari Race Direction, "Jadi bagi kami, kesalahan itu berasal dari Espargaro, dan dia seharusnya dihukum, bukan Zarco yang melakukan balapan fantastis dan akan finis di posisi kedua," kata Paolo Ciabatti.

"Untung bagi Zarco, tetapi ketika hukuman 'long lap penalty' dikeluarkan, dia memiliki cukup keuntungan untuk tetap di posisi ketiga, waktu tersebut cukup untuk meraih peluangnya mengejar Franco Morbidelli untuk finis kedua," tambahnya.

Baca Juga: Marc Marquez Kembali Masuk Meja Operasi, Ini Penjelasannya

"Prestasi luar biasa untuk Johann pada balapan ketiganya dengan Ducati dan untuk tim private seperti Avintia," ujarnya.

"Akan sangat penting untuk finish kedua, akhirnya dan untungnya, dia berhasil menyelamatkan posisi ketiga dari Rins, yang memang pantas didapatkan, tetapi hasil yang benar seharusnya adalah posisi kedua, jadi kami sangat kecewa," pungkasnya.

Espargaro lebih kesal dari Ciabatti

Pol Espargaro merasa dia memiliki kecepatan untuk menyamai rekan setimnya Brad Binder, yang kemudian mengklaim kemenangan MotoGP pertama yang bersejarah untuk KTM.

"Kecelakaan itu seperti yang kalian semua lihat, saya hanya menikung, dia bisa menghindari kontak, dia tidak mau, dia memberikan throttle, dan dia membawa saya menjauh dari garis," kata Pol Espargaro tentang insiden Zarco.

Baca Juga: Tiga Balapan Ini Menentukan Masa Depan Andrea Dovizioso di MotoGP

"Dia baru saja melakukan 'long lap penalty', yang di trek ini adalah lelucon, dan dia masih naik podium, saya 'panas' sekarang, jadi lebih baik tidak banyak membicarakannya," tambahnya.

"Saya benar-benar frustrasi karena saya tidak tahu apakah ini [peluang memenangkan balapan] akan terulang di balapan berikutnya, hal-hal seperti ini mungkin terjadi hanya sekali setahun, Saya memilikinya dan saya tidak bisa atau mereka mengeluarkan saya," ujarnya.

"Jadi mudah-mudahan kami tidak memiliki masalah besar di Austria dan kami bisa berjuang untuk menang di sana juga, tapi saya merasa seperti saya telah kehilangan kesempatan besar, atau mereka mengambil saya dari peluang besar, ini tidak adil," pungkasnya.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x