Ini Spesifikasi Mitsubishi Xpander AP4, yang Mengantar Rifat Sungkar Juara di Seri Pertama Kejurnas Reli

16 April 2021, 18:53 WIB
Memacu Mitsubishi Xpander AP4, Rifat Sungkar dengan navigator M. Redwan berhasil juara dan naik podium tertinggi di Ajang Fortuna Nusantara Tropical Sport Rally 2021. /MMKSI/

ZONA PRIANGAN - Pasangan pereli tangguh tanah air, Rifat Sungkar/M. Redwan yang memacu Mitsubishi Xpander AP4 mewakili Xpander Rally Team, tampil mengesankan dan berhasil naik podium tertinggi.

Mereka menjadi juara pada seri reli nasional bertajuk “Fortuna Nusantara Tropical Sport Rally 2021” yang digelar di Sirkuit Badak, Tanjung Lesung, Banten, 10-11 April 2021.

Performa maksimal ditunjukkan oleh Rifat Sungkar dan navigatornya tersebut. Mendominasi sejak hari pertama, penampilan Xpander AP4 yang dikendarai tetap konsisten hingga akhir lomba.

Baca Juga: Rifat Sungkar Memacu Xpander AP4, Naik Podium Tertinggi di Ajang Fortuna Nusantara Tropical Sport Rally 2021

Pasangan pembalap yang tangguh didukung oleh kendaraan yang tangguh pula, mengantar mereka menjadi kampiun di Putaran Pertama Nasional atau Kejurnas Reli tersebut.

Performa Xpander AP4 yang dikendarai jelas bukan standar, namun memiliki spesifikasi khusus dan telah memenuhi regulasi AP4 yang ditetapkan.

Publik otomotif tanah air mengenal Xpander AP4 pertama kali 2 tahun lalu, saat diluncurkan di GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show - 2019). Mobil dengan spesifikasi reli itu dilaunching khusus untuk digunakan Rifat di ajang AP4.

Baca Juga: Catatan Servis Rutin Membuat Kondisi Mobil Prima, Ini yang Bikin Mitsubishi Xpander Punya Resale Value Tinggi

Menurut Rifat, AP4 memiliki regulasi di mana para pembalapnya menggunakan mobil standar dari pabrikan yang total 80 persen bagiannya tetap dipertahankan.

Namun, Rifat yang turun mengibarkan bendera Xpander Rally Team ini menjelaskan, bahwa pihaknya mendapat keleluasan untuk setting kaki-kaki serta mesin penggerak.

Jantung pacu yang digunakan Xpander AP4 adalah mesin Mitsubishi dengan kode 4B11. Menurut Rifat, regulasi AP4 memperkenankan kendaraan yang dipakai lomba menggunakan mesin dari pabrikan yang sama dengan kapasitas maksimal yang ditentukan.

Baca Juga: Ini Dia, Edisi Spesial Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross, Berikut Harga dan Kelengkapannya

"Mesinnya berbeda dengan Mitsubishi Xpander standar. Karena ini mesinnya 1.600 cc dan turbo. Kenapa 1.600 cc turbo, karena regulasi AP4 harus menggunakan mesin 1.600 cc turbo atau 1.800 cc turbo," kata Rifat, seperti dikutip dari akun YouTube-nya.

"Regulasi AP4 memperbolehkan sebuah kendaraan yang memiliki satu merek menggunakan engine series yang mereka punya. Engine series mobil ini banyak, dan mesin 1.600 cc Mitsubishi itu ada berbagai macam. Mau pakai 2.000 cc atau 2.200, atau 2.400 atau berapa pun, diturunin jadi 1.600 atau 1.800 cc tidak haram di AP4 regulation," imbuh Rifat.

Pasangan pereli tangguh, Rifat Sungkar/M. Redwan yang memacu Mitsubishi Xpander AP4 mewakili Xpander Rally Team, tampil mengesankan dan berhasil menjuarai ajang 'Fortuna Nusantara Tropical Sport Rally 2021'.

Lebih lanjut Rifat menjelaskan, bahwa mesin itu bisa menghasilkan tenaga 300-340 daya kuda. Tenaga sebesar itu sudah ditentukan dalam regulasi AP4. Artinya, semua mobil reli AP4 memiliki tenaga yang setara.

Baca Juga: Akhir Tahun Pasar Mobkas Kembali Bergairah, Ini Cara Menjaga Harga Jual Kembali Xpander Tetap Stabil

Istimewanya, Mesin 4B11 yang digunakan Rifat pada Xpander AP4 ini identik dengan Mitsubishi Lancer Evolution X atau Evo 10. Standarnya, mesin milik Evo 10 itu berkapasitas 1.998 cc turbo, tapi untuk Xpander AP4 ini diturunkan jadi 1.600 cc demi memenuhi regulasi AP4.

Berdasarkan data di atas kertas, mesin 4B11 all-aluminium inline-4 GEMA ini punya tenaga hingga 360 daya kuda. Dengan mesin tersebut, Evolution X bisa berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam tempo 4,5 sampai 4,7 detik.

Sebelum menggunakan mesin 4B11, Mitsubishi Lancer Evolution yang telah melegenda dan konsisten turun di ajang WRC (World Rally Championship) menggunakan mesin berkode 4G63 (Evo 1 sampai Evo 9).

Baca Juga: Berlibur di Masa New Normal, Lebih Asyik Pakai Mitsubishi Xpander

Lancer Evolution I (1992), misalnya, menggunakan mesin 4G63T dengan turbocharger yang berasal dari Galant VR-4 dikombinasikan dengan sistem penggerak four-wheel drive (4WD) fulltime.

Model terakhir yang menggunakan mesin 4G63T adalah Mitsubishi Lancer Evolution IX, yang dilengkapi dengan variable valve timing MIVEC Mitsubishi. Versi terakhir menghasilkan tenaga 280 hp pada 6.500 rpm dan torsi 400 Nm pada 3.000 rpm.

Pada tahun 2007 akhirnya mesin itu digantikan oleh mesin 4B11T yang dipakai untuk Mitsubishi Lancer Evolution X. Mesin Evo 10 itulah yang lantas diadopsi Rifat untuk secara maksimal dipakai Xpander AP4 yang kini jadi kendaraan pacunya.

Baca Juga: Ini Dia, Edisi Spesial Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross, Berikut Harga dan Kelengkapannya

Menurut Rifat, bagian pekerjaan untuk memodifikasi mesin ini adalah garapan utama untuk Mitsubishi Xpander AP4 dan ini adalah bagian yang dirasakannya sangat rumit dan sulit, namun tentu dengan hasil akhir yang sementara ini memuaskannya.

Kini diketahui, kisah sukses Rifat Sungkar/M. Redwan di ajang “Fortuna Nusantara Tropical Sport Rally 2021” karena didukung performa kendaraan yang prima.

Selain mengadopsi jantung pacu Mitsubishi Evo, Xpander AP4 yang digunakan untuk reli ini juga mengaplikasi suspensi advance serta travel suspensi yang lebih panjang.

Memacu Mitsubishi Xpander AP4, Rifat Sungkar dengan navigator M. Redwan berhasil juara dan naik podium tertinggi di Ajang Fortuna Nusantara Tropical Sport Rally 2021.

Baca Juga: New Pajero Sport Diperkenalkan di Tanah Air, Ini Harga dan Spesifikasinya

Faktor pendukung lainnya, secara aerodinamis mobil ini bisa mengembangkan kemampuan maksimalnya. Itu, antara lain karena keberhasilan pengembangan body kit serta ubahan weight distribution (keseimbangan berat) khusus untuk spek mobil rally.

Karena sejatinya, mobil yang digunakan berbasis kendaraan penumpang, yakni Mitsubishi Xpander Cross. Pada body kit, terutama bumper depan dibuat lebih besar untuk menyeleraskan handling serta sisi aerodinamis.

Lebar Xpander AP4 juga berubah dimensinya, bertambah 10-12cm karena ukuran fender yang diperbesar, namun tak mengubah desain khas Mitsubishi Xpander.

Baca Juga: Mitsubishi Pajero Sport Generasi Ketiga Banyak Dicari Para Pemburu Mobil Bekas, Ini Beberapa Kelebihannya

"Spion digeser mundur 20 cm untuk menyesuaikan posisi duduk saya di pilar B, alasannya untuk weight distribusion yang lebih baik saat berkecepatan tinggi," kata Rifat.

Bobot kendaraan juga terbilang ideal, karena tidak memakai kaca standar, namun memaksimalkan plexyglass yang lebih ringan, sedangkan doortrim dirancang menggunakan bahan karbon.

Tak berhenti hingga di situ, karena over fender bagian belakang dibuat lebih tipis dengan tambahan protektor guna menyiasati perubahan travel suspension.

Baca Juga: Mengenal Evolusi Dynamic Shield yang Ada pada Mitsubishi Pajero Sport

Fender belakang juga jadi satu dengan bumper, sehingga posisi exhaust berada di tengah bumper belakang.

Digunakan pula dua jenis wing belakang. Untuk tipe besar bagi kebutuhan high speed, sedangkan tipe yang lebih kecil untuk trek balap yang banyak tikungan.

"Wing itu memberikan pengaruh saat berkecepatan tinggi," jelas Rifat. Tak heran dengan performa seperti itu, Xpander AP4 yang digunakannya sangat kompetitif di ajang reli yang berlangsung sangat ketat tersebut

Baca Juga: Performa Mitsubishi New Pajero Sport, Lebih Segar dengan Berbagai Penyempurnaan

Diakui Rifat lomba kali ini sangat seru. Terjadi persaingan yang cukup ketat dengan M. Rihans dan Ryan Nirwan, saling kejar catatan waktu di tiga SS terakhir.

Rifat unggul dengan catatan waktu total 10 menit 8,2 detik, atau lebih cepat 11 detik atas pesaing mereka yang berada di posisi kedua.***

 

 

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler