ZONA PRIANGAN – Para mahasiswa di Universitas Teknologi Eindhoven, Belanda telah mengembangkan mobil camper bertenaga surya, bentuknya mirip tetes air mata yang memanjang.
Rumah bergerak ini mampu mencapai jarak tempuh 730 kilometer, uniknya kendaraan ini mampu menghasilkan listrik sendiri berkat panel-panel surya di bagian atapnya.
Kendaraan berwarna biru dan putih ini dinamai Stella Vita – dari bahasa Latin yang berarti "bintang" dan "hidup".
Baca Juga: Mobil BMW Selamatkan Nyawa Pria yang Hendak Bunuh Diri Loncat dari Gedung 9 Lantai di Jersey City
Kendaraan itu diharapkan dapat menginspirasi para pembuat kendaraan dan para politisi agar mempercepat transisi menuju energi ‘hijau.’
Tim Surya dari Eindhoven ini melakukan perjalanan dengan rumah bergerak ini walau masih dalam masa pandemi, tiada lain untuk membuktikan bahwa hal ini bisa dilakukan dengan energi berkelanjutan.
“Kami tidak menyebut ini sebuah camper, kami menyebutnya rumah di atas roda dengan ketahanan dirinya sendiri,” kata mahasiswa Lotte van Dasler (23).
"Hal itu karena kami tak tergantung dalam hal energinya,” ucap Lotte van Dasler seperti dilansir dari Euronews.com.
"Saya kira kita membuat sesuatu yang baru. Konsep baru, gagasan baru dan masa depan baru, yang berkelanjutan,” tambah van Dasler, mahasiswa teknik biomedis yang menyelesaikan proyek ini tahun lalu.
Membangkitkan listrik dengan panel surya sudah cukup untuk berkendaraan, mandi, menonton TV, mencas peralatan elektronik, dan membuat kopi.
Baca Juga: China Perkuat Teknologi Drone WZ-8 dan CH-6 untuk Memata-matai Pasukan AS dari Jauh
Sebagai penyimpan listriknya adalah baterai lithium-ion 60-kilowatt jam, memungkinkan perjalanan malam hari lebih dari 600 km.
Motorhome Stella Vita saat ini memiliki kecepatan puncak sebesar 120 km/jam.
“Tentu saja saat tidak ada matahari kami memiliki masalah kecil namun kami merancang mobil ini untuk bisa dicas di jaringan listrik yang ada,” kata van Dasler.
Baca Juga: Kapal Selam Kelas Jin Milik China Mampu Lepaskan Rudal Nuklir yang Memusnahkan Kota-kota di AS
Solar Team Eindhoven telah memimpin dalam proyek sejenis ini dan berharap pengembangannya bisa dipasarkan dalam lima tahun ke depan.***