Baca Juga: Sharjah Menjadi Kuburan Mobil Rolls Royce, Ferrari, Bentley, Mustang, hingga Lamborghini
Pembuat mobil mengharapkan akumulasi arus kas bebas sebesar 4,6 miliar euro (sekitar Rp71.6 triliun) hingga 4,9 miliar euro (sekitar Rp76,3 triliun) dari 2022 hingga 2026.
Dalam catatan klien, analis Kepler Cheuvreux Thomas Besson mengatakan perkiraan keuangan Ferrari mengirim "sinyal bullish yang jelas", namun eksekutif mencatat menghindari pertanyaan tentang volume produksi.
"Tapi arahnya jelas," tulis Besson.
"Elektrifikasi diperlukan tetapi tidak akan mengubah DNA perusahaan dan produknya," pungkasnya.***