Para short seller mengalami kerugian mark-to-market sebesar $685 juta atau setara Rp10,2 triliun dengan lonjakan saham Lucid pada hari Jumat, firma analisis S3 Partners menambahkan. Namun, kerugian hanya akan terjadi jika para short seller menutup posisi mereka.
"Dengan meningkatnya kerugian mark-to-market dari para short seller Lucid, kita seharusnya mengharapkan short covering dimulai dengan sungguh-sungguh setelah aksi jual hari ini," kata Ihor Dusaniwsky, direktur pelaksana S3, seraya menambahkan bahwa hal ini telah menjadi posisi perdagangan yang populer.
Baca Juga: Elon Musk: China Menjadi Pasar EV Terbesar dan Persaingan Terberat bagi Tesla
Salah satu manajer investasi long-short yang tidak memiliki eksposur sebelumnya terhadap Lucid mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk melakukan short karena orang ini percaya bahwa lonjakan tersebut hanya berdasarkan rumor.***