Network
ZONA PRIANGAN – Sebuah perusahaan penerbangan berbasis di Miami, Amerika Serikat mengungkapkan bahwa mobil terbang buatannya akan terbang di langit dalam dua tahun ke depan, namun harganya bisa mencapai $350.000 atau sekitar Rp5,3 miliar.
Doron Merdinger, CEO Doroni Aerospace, mengatakan kepada TMZ bahwa perusahaannya tengah menguji coba kendaraan dua penumpang yang tampak seperti drone dan diharapkan selesai serta dipasarkan di awal 2025.
Merdinger menyamakan Doroni H1 dengan sebuah ‘Roadster’ terbang yang dirancang untuk perjalanan pendek, membawa penumpangnya beberapa ratus kaki ke udara dengan kecepatan 140 mil per jam.
Perusahaan ini baru saja melakukan penerbangan pertama purwarupanya, tetapi upaya suksesnya tergantung pada model dengan skala penuh yang akan siap dalam beberapa bulan ke depan.
H1 akan diajukan sertifikatnya kepada Badan Penerbangan Federal (FAA) sebagai Pesawat Sport Ringan, artinya nanti pemiliknya harus memiliki SIM dan latihan selama 20 jam.
“Kami berharap mulai menjual dan menyewakan 22 unit dalam tahun ketiga, dan 722 unit pada tahun kelima," katanya
Baca Juga: Aurus Kortezh Vladimir Putin Tidak Kalah Canggih dengan The Beast Milik Joe Biden
"Kami mengantisipasi Doroni eVTOL H1 akan mulai menghasilkan, dimulai dengan para responder pertama, pelaksana hukum, pihak militer, ditawarkan juga kepada perusahaan keamanan dan lembaga pariwisata,” ujar perusahaan ini.
Mobil terbang ini memiliki dua pasang sayap dengan baling-baling besar, muatan seberat 500 pon dilengkapi roda-roda, yang dikatakan lebih mirip drone yang melayang.
Doroni H1 akan memiliki jelajah 60 mil dan bisa dicas di garasi. Menurut Merdinger isi ulang daya baterai bisa terisi 20 hingga 80 persen hanya dalam waktu 20 menit.
Baca Juga: Oscar De La Hoya Kasih Kejutan untuk Pacarnya Berupa Ferrari SF90 Stradale di Momen Hari Valentine
“Kami telah merancang, membangun, mengujicoba, dan berhasil mengangkat purwarupa eVTOL X8 skala penuh seberat 643 pon,” kata perusahaan ini.
Doroni sebelumnya memperkirakan harga per unit mulai $195.000, tetapi menurut Merdinger kepada TMZ, angka ini akan naik karena meningkatnya harga bahan baku.
Sebelumnya, perusahaan ini telah berhasil mengumpulkan dana lebih dari $2,7 juta dari 1.550 investor yang terkumpul lewat platform StartEngine.com.
Perusahaan ini mengakui lewat platform tersebut telah menerima 230 pemesanan awal sebelum di lempar ke pasaran. ***
