ZONA PRIANGAN - Saat kita mendengar istilah ”assist and slipper clutch” mungkin terasa asing.
Maklum saja, fitur tersebut memang lazim digunakan untuk motor gede alias moge dengan kubikasi di atas 600cc.
Boleh jadi, Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yang pertama kali mendatangkan fitur tersebut ke tanah air lewat Kawasaki Ninja 250 FI SE.
Baca Juga: Agar Kopling Berfungsi Sempurna, Pemilik Harus Perhatikan Ini
Bagi sebagian pengamat otomotif, hadirnya fitur assist and slipper clutch di motor sport dengan kubikasi di bawah 600 cc bisa dibilang mubazir.
Akan tetapi, lain halnya dengan regulasi di Eropa, justru dengan hadirnya fitur assist and slipper clutch memberikan dampak yang positif terhadap pengendara, terutama pengendara pemula.
Jika berbicara keuntungan yang ditawarkan dengan hadirnya teknologi ini pada kuda besi, memang menawarkan banyak keuntungan.
Baca Juga: Honda CBR250RR SP Quick Shifter Membuat Pengendara Lebih Ringan Mengoperasikan Kopling
Salah satu keuntungan yang sangat kentara yakni ketika mengoperasikan tuas kopling menjadi lebih lembut. Ini tentunya sangat membantu pengendara saat berkendara di lalu lintas perkotaan yang cenderung macet.
Seperti dikutip Zona Priangan dari laman kawasaki.co.uk, kehadiran teknologi 'assist and slipper clutch' berdasarkan umpan balik dari pembalap mereka saat beraktivitas di lintasan balap.
Menggunakan dua model 'cam' (assist cam dan slipper cam), di mana keduanya menggerakkan 'clutch hub' dan mengoperasikan pelat kopling secara bersamaan, atau terpisah.
Baca Juga: Lagi Sering Terjadi Mobil Terbakar, Ini Tujuh Langkah yang Harus Dilakukan Pemilik Kendaraan
Pada saat penggunaan normal, 'assist cam' memiliki fungsi sebagai mekanisme 'self-servo', yaitu menarik 'clutch hub' dan mengoperasikan pelat secara bersamaan untuk menekan pelat kopling.
Dampaknya adalah beban pada per kopling menjadi berkurang. Jadi tidak heran saat pengendara melakukan 'shifting' (perpindahan gigi) terasa lebih 'smooth'.
Lalu, bagaimana dampaknya ketika pengendara menurunkan gigi secara cepat (biasanya saat balapan)?
Baca Juga: Honda CT125, Motor Bebek Trekking, Ini Karakter dan Spesifikasinya
Biasanya saat penurunan gigi dengan cepat pada sistem kopling akan mengalami fenomena 'back torque' (torsi berlebih) yang dapat mengakibatkan ban belakang mengalami 'skid' dan selanjutnya membuat roda belakang kehilangan traksi pada permukaan jalan.
Nah dengan adanya fitur 'assist and slipper clutch' maka dapat mengurangi kerugian akibat gejala 'back torque' dan kesulitan pengendalian yang diakibatkan oleh ban belakang yang mengalami 'skid' (mengunci).
Di balik keuntungan yang ditawarkan oleh fitur 'assist and slipper clutch', ternyata bagi sebagian 'biker' justru dilihatnya sebagai kerugian.
Baca Juga: Uji Coba Mitsubishi Xpander AP4, Penggunaan Air Pendingin Turbo Lebih Banyak
Dengan adanya fitur tersebut, 'feeling' dan 'skill' berkendara menjadi kurang terasah alias seninya menunggangi motor menjadi hilang.
Fitur tersebut menjadi mubazir jika berkendara hanya untuk sekadar sunmori (sunday morning riding).
Kerugian lainnya, dengan lebih banyak 'part' yang digunakan (makin banyak yang bergerak) otomatis makin banyak 'part' yang mengalami aus.
Baca Juga: Terbuka untuk Umum, Pusat Pelatihan Berkendara Mengedukasi Masyarakat Selalu Aman
Beberapa pengguna bahkan ada yang mengeluhkan masa pakai kampas kopling menjadi cepat habis.***