Rivian Mengadopsi Standar Pengisian Tesla: Kemudahan Akses Pengisian di Amerika Serikat

- 21 Juni 2023, 00:14 WIB
Truk listrik Rivian R1T terlihat di luar kantor pusat Munro & Associates di Auburn Hills, Michigan, AS, 3 Juni 2022.
Truk listrik Rivian R1T terlihat di luar kantor pusat Munro & Associates di Auburn Hills, Michigan, AS, 3 Juni 2022. /REUTERS/Rebecca Cook/File Photo

Produsen mobil membutuhkan akses ke pengisian yang handal untuk mengatasi kekhawatiran pelanggan tentang terjebak ketika baterai kehabisan daya, tetapi kebanyakan produsen, kecuali Tesla, enggan membangun jaringan mereka sendiri.

Menginstal jaringan pengisi daya - dan mempertahankannya - membutuhkan investasi yang substansial namun menghasilkan keuntungan yang masih terbatas karena jumlah kendaraan listrik yang dimiliki produsen mobil selain Tesla masih relatif sedikit, kata para analis.

Baca Juga: Nissan akan Merombak Powertrain Listrik untuk Mobil Listrik dan Hibrida demi Pemangkasan Biaya

Supercharger Tesla menyumbang sekitar 60% dari total pengisi daya cepat yang tersedia di Amerika Serikat, menurut Departemen Energi Amerika Serikat.

Layanan dan pendapatan lainnya, yang mencakup biaya penggunaan Supercharger Tesla, menyumbang kurang dari 10% dari pendapatan pada kuartal terakhir. Perusahaan ini tidak memisahkan pendapatan pengisian daya saja.

CEO Rivian, RJ Scaringe, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kesepakatan ini akan memungkinkan pembeli truk pickup listrik dan SUV Rivian "memanfaatkan jaringan Supercharger yang luas milik Tesla".

Baca Juga: Guna Menghadirkan Mobil Listrik Murah, Tesla Bertekad untuk Memangkas Biaya Produksi Hingga Setengahnya

Tesla telah membuat kemajuan besar dalam menggantikan standar saingan yang dikenal sebagai Combined Charging System (CCS) yang sebelumnya mendapat dukungan dari pemerintahan Biden, yang menawarkan pendanaan sebesar $7,5 miliar atau sekitar Rp112,5 triliun untuk mempercepat penyebaran pengisi daya kendaraan listrik di Amerika Serikat.

Untuk memenuhi syarat untuk sebagian dari dana federal tersebut, Tesla harus membuka jaringannya untuk pengisian Standar pengisian daya Tesla telah menjadi hak milik hingga November, ketika Tesla mengumumkan desain dan spesifikasinya kepada publik dan mengganti nama teknologinya menjadi Standar Pengisian Daya Amerika Utara (NACS).

"Sangat bagus melihat industri ini bersatu untuk mengadopsi Standar Pengisian Amerika Utara," kata Rebecca Tinucci, direktur senior infrastruktur pengisian Tesla, dalam sebuah pernyataan, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah