Ganti Per dan Kampas Kopling, Akselarasi Motor Tambah Ngacir

- 24 September 2020, 18:35 WIB
Penggunaan per dan kampas kopling substitusi menjadi salah satu alternatif untuk mendongkrak performa motor.
Penggunaan per dan kampas kopling substitusi menjadi salah satu alternatif untuk mendongkrak performa motor. /Zonapriangan.com/Toni Irawan
 
ZONA PRIANGAN - Salah satu penyebab dari lemahnya akselerasi pada sepeda motor bisa disebabkan oleh ausnya kampas kopling.
 
Kampas kopling sendiri punya masa pakai. Usia pakai bisa berdasarkan waktu dan bisa juga berdasarkan jarak tempuh kendaraan. Tergantung mana dulu yang pertama dicapai.
 
Dalam kondisi nomal, kampas kopling akan habis pada kisaran jarak tempuh se­kitar 20.000 km atau sekitar dua tahunan.
 
 
 
Biasanya setelah mencapai angka tersebut maka akan muncul gejala kampas kopling habis dan akselerasi motor menjadi lebih lambat. Jika dibiar­kan maka akan merembet ke rumah kopling atau tu­tup kopling.
 
Fungsi kampas kopling sebagai penyalur tenaga mesin ke transmisi. Sebesar apa pun tenaga mesin yang dihasilkan akan percuma jika kondisi kampas kopling telah habis.
 
Bila kinerjanya telah menurun maka transfer tenaga ke roda tentunya akan berkurang dan akan menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi kian boros.
 
 
Jika akselerasi sepeda motor menjadi lemah, selip kopling, starter terasa ringan, dan putaran mesin tinggi, maka solusinya yakni dengan mengganti per dan kampas kopling.
 
Untuk mengganti kedua komponen tersebut tidak perlu dengan komponen berlabel racing, tetapi dapat menggunakan part motor lain alias komponen substitusi dan diklaim jauh lebih awet daripada komponen berlabel racing.
 
Mengganti kampas kopling dengan label racing diklaim dapat meningkatkan akse­lerasi jika dibandingkan dengan menggunakan kampas kopling standar.
 
 
Lho kok bisa? Kampas kopling racing ternyata me­miliki lebih banyak buku-buku di permu­kaannya. Tak hanya itu, ketebalan bukunya lebih tebal dari kampas standar, tetapi, dirancang lebih lembut agar cengkeraman kampas kopling lebih maksimal.
 
Namun sayangnya, bukan tanpa kele­mahan, karena kampas koplingnya dirancang lebih lembut maka usia pakainya menjadi lebih pendek jika dibandingkan dengan usia pakai kampas kopling standar, karena memang ditujukan untuk meningkatkan performa motor.
 
Jika Anda tidak tertarik untuk menggunakan kampas kopling racing, maka ada solusi lainnya yakni dengan memanfaatkan komponen substitusi.
 
 
Untuk Yamaha Vixion dapat menggunakan kampas kopling bawaan dari Yamaha Scorpio atau Honda biasanya menggunakan kampas kopling Tiger dan untuk Suzuki biasanya memanfaatkan kampas kopling bawan Suzuki Satria FU atau Smash.
 
Agar akselerasi lebih mantap, ganti pula komponen per koplingnya dengan yang lentur dan bukannya yang keras. Jika ingin memilih per yang lebih keras, ­usahakan pilih per kopling de­ngan tingkat kekerasan satu hingga dua tingkat dari per kopling standar.
 
Apa akibatnya jika menggunakan per kopling yang lebih keras? Jika menggunakan per yang terlalu keras dapat menyebabkan rumah kopling mengalami kerusakan. Sebaiknya pilih per kopling 2 hingga 3 mm lebih tinggi dari per kopling standar.
 
 
Lalu apa dampaknya jika menggunakan per kopling yang lentur dan agak keras? Dampaknya komponen tersebut dapat menekan kampas kopling secara optimal yang membuat output daya yang dimuntahkan oleh mesin dapat de­ngan sempurna didistribusikan pada roda melalui bantuan rantai.
 
Perlu di­ingat, mengganti per kopling racing tetapi mempertahanakan penggunaan kampas kopling standar akan menyebabkan kampas kopling menjadi cepat aus. Sebaliknya, mengganti kampas kopling racing tetapi per kopling masih menggunakan standar maka akan mengakibatkan selip kopling.
 
Penggunaan dua komponen ini diyakini dapat meningkatkan akselerasi motor dan bukan top speed. Untuk mengail top speed jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan mengunakan kampas dan per kopling standar.
 
 

Biasakan sebelum mengganti kampas kopling dengan yang baru, kampas harus lebih dulu direndam ke dalam oli. Ini dimaksudkan untuk meminimalisasi gesekan pada lapisan kampas kopling yang baru ketika pertama kali difungsikan.

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x