Wow Keren, Siswa SMKN 1 Sumedang Bisa Produksi Sendiri Lampu LED Hemat Energi

29 Desember 2020, 21:53 WIB
Siswa SMKN 1 Sumedang Bisa Produksi Sendiri Lampu LED Hemat Energi. /Dok. SMKN 1 Sumedang/

ZONA PRIANGAN - Program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) terus digalakkan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas para pelajarnya di masa pandemi Covid-19.

Seperti yang dilakukan oleh siswa SMKN 1 Sumedang, Jawa Barat, dimana mereka mampu membuktikan kapasitasnya dengan memproduksi lampu LED hemat energi di tengah masa pandemi ini.

Para siswa yang tergabung dalam program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) ini secara langsung memproduksi lampu LED hemat energi.

Baca Juga: Keren Banget, Aplikasi Anti Depresi Buatan Dua Pelajar SMAN 1 Ngamprah Jabar, Bantu Kurangi Stres

Lampu yang diberi label Nesas LED Lamp itu ternyata telah berhasil masuk ke pasaran di kawasan Kalimantan.

Proses pengemasan Lampu LED Hemat Energi oleh siswa SMKN 1 Sumedang. /Dok. SMKN 1 Sumedang/

Menurut salah satu siswa yang tergabung dalam program tersebut, Adang Maulana (17), mengatakan bahwa gagasan membuat lampu hemat energi tersebut karena menilai lampu merupakan kebutuhan masyarakat yang pasti digunakan setiap harinya.

"Kami tetap semangat, meski berbagai merek lampu ternama sudah ada di pasaran, hal itu tidak menyurutkan semangat kami untuk terus memproduksi lampu LED ini bersama lima teman kami," katanya, Selasa 29 Desember 2020.

Baca Juga: Wartawan Pikiran Rakyat Raih Nilai Tertinggi 77,6, Sisihkan Media Lain dalam Seleksi Beasiswa S2

Menurut Adang, biarpun lampu jenis ini sudah banyak di pasaran, mereka tetap merakit lampu LED tersebut.

"Saya bersama teman-teman hanya membutuhkan waktu sekitar 7 menit untuk dapat memproduksi satu buah lampu LED," ungkapnya.

Pertama, lanjut Adang, mereka menyiapkan produk, dilanjutkan proses merakit, penyolderan, kemudian perekatan dan terakhir pemberian label. Dari awal pembuatan produk sampai pengemasan perkiraan memakan waktu sampai 7 menit.

Baca Juga: Anak Sekolah Dapat Bantuan juga Loh, Ikuti Prosedur agar Dana PIP Cepat Cair

"Kami bekerja dengan satu tim berisi lima orang, bagiannya pertama dibagi dengan empat tugas diantaranya ketua, bendahara, pemasaran dan produksi. Jadi karena kami terbatas orang, ketua maupun bendahara ikut membuat produk ini," paparnya.

Lampu yang diproduksi pun berbagai varian daya, mulai dari 5 watt hingga 15 watt dengan harga yang bervariatif tergantung kebutuhan konsumen yang melakukan pemesanan lampu tersebut.

Saat ini lampu buatan mereka telah tembus ke pasar Kalimantan pada awal produksi tiga bulan pertama di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Asep Syaefurrachman Satu-satunya Guru dari Jawa Barat yang Menerima Penghargaan dari PB PGRI

"Pemasaran kami menggunakan online atau pun menawarkan kepada teman. Saat ini paling jauh penjualan ke Kalimantan, pada awal pemasaran, dipesan hingga sekitar 50 pcs. Karena kami menggunakan daya 5 sampai 15 watt dan dengan kualitas yang bagus dan juga tidak boros," jelasnya.

Mengenai harga, lanjut Adang, tergantung watt-nya. "Untuk yang 5 watt itu Rp12 ribu, 9 watt Rp15 ribu, 12 watt Rp18 ribu, dan 15 watt Rp20 ribu," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disdik Jawa Barat, Dedi Supandi, mengaku sangat bangga atas produk yang dihasilkan para pelajar SMKN 1 Sumedang dalam rangka meningkatkan kapasitas serta belajar berwirausaha.

Baca Juga: Hari Guru, Ada Janji Mendikbud yang Memperjuangkan Honorer Jadi ASN Lewat Seleksi Demokratis 2021

Disdik Jabar pun, lanjut Dedi, terus mendorong terobosan dan inovasi yang dihasilkan oleh para pelajar di Jawa Barat ini.

"Sebetulnya berawal dari upaya kita di tahun ajaran kedepan bagaimana mengembangkan sma smk itu dengan pola BLUD. seperti contoh yang di SMK Sumedang, diberi modal sekitar Rp10 juta ternyata dari modal yang diberikan kepala sekolah kepada siswa. Tentunya ini bagian dari yang terus kita dorong, karena salah satu program atau kurikulum yang ada di SMK yaitu bagaimana SMK-SMK ini harus mampu mencipta dan berdikari," kata Dedi di Bandung, Selasa 29 Desember 2020.

Dedi pun mengakui, para pelajar SMKN 1 Sumedang akan didorong untuk berkolaborasi dengan desa-desa di Jabar yang belum memiliki akses atau layanan penerangan.

Baca Juga: Lebih 200 Posisi Kepala Sekolah Kosong, Disdik Jabar Seleksi Bakal Calon Kepala Sekolah SMA dan SMK

Pasalnya saat ini terdapat sekitar 16 ribu rumah di pedesaan di Jawa Barat yang hingga kini belum dilengkapi dengan penerangan.

"Nah dengan mereka mencipta sebuah lampu LED ini merupakan bukti bahwa ciptaan mereka layak dan laku di pasaran. Ini tentu kita dorong kedepannya, bagaimana siswa SMK bisa berkolaborasi dengan 5.320 desa dalam menyelesaikan solusi agar kampung-kampung di desa yang masih redup karena belum ada listrik," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler