ZONA PRIANGAN – Tak diragukan Candice Kloss merupakan anggota Mensa ber-IQ 136, yang menempatkannya pada puncak dari 2 persen populasi karena kecerdasannya.
Namun banyak pria menganggap model ini “bodoh” karena tampilannya.
Model ini mengklaim bahwa saat pria mengetahui dia memiliki IQ yang tinggi mereka merasa “terintimidasi.”
Baca Juga: Dayaal Kaur, Anak Tiga Tahun Memiliki IQ Nyaris Menyamai Albert Einstein
Candice Kloss mengatakan bahwa para pria sering menganggap dia “bodoh” karena tampilan dan kariernya sebagai seorang model.
Tetapi sedikit orang yang mengetahui bahwa Candice merupakan anggota Mensa sejak berusia 17 tahun.
Mensa merupakan perhimpunan orang ber-IQ tinggi terbesar dan tertua di dunia.
Baca Juga: Virgo, Scorpio, Pisces, dan Aquarius Cenderung Memiliki IQ yang Tinggi
Menurut skala IQ, skor 120-140 masuk dalam golongan ‘kecerdasan sangat unggul’, dan lebih dari 140 dianggap sebagai seorang ‘jenius’.
Memiliki IQ setinggi Candice bisa cukup menantang, khususnya saat menjajagi hubungan pertemanan.
"Saya tidak memberi tahukan kepada setiap orang,” kata Candice seperti dikutip Mirror.co.uk.
Baca Juga: Ibu-ibu Pasti Senang Memiliki Anak dengan IQ Tinggi, Ini Tanda-tandanya Bisa Dilihat Sejak Bayi
"Beberapa teman terdekatku mengetahuinya, tetapi setelahnya kita begitu dekat, saya tidak berpikir itu bisa mengubah pendapat mereka terhadap saya.”
"Saya yakin bahwa para pria begitu terkejut ketika mereka memahaminya.”
“Beberapa pria menganggapnya seksi tetapi yang lainnya menganggap hal itu cukup menakutkan.”
Baca Juga: Huruf Awal Nama Seseorang Mencerminkan Karakter, Pemilik I, J, L, dan T Pandai Merayu dan Setia
"Kini saya telah cukup percaya diri tetapi masih malu-malu, jadi konsep bahwa para pria menganggap saya seksi cukup mengejutkanku.”
Candice belajar psikologi dan ilmu ekonomi di Universitas Massachusetts, Boston, A.S. sejak usia 17 tahun.
Meskipun terus menerus unggul dalam ujian, mahasiswi ini memiliki keinginan untuk mencoba sesuatu yang lain dan memasuki akademi untuk karier dalam real estate.
“Saya kuliah di Boston dan mulai bekerja di real estate karena ini satu-satunya cara agar bisa menghasilkan sambil sekolah,” katanya.***