Sekolah di Sumedang, Siap Terapkan Sistem Dua Shift

5 Agustus 2020, 21:50 WIB
Jelang KBM tatap muka, Sekolah di Sumedang Akan Terapkan dua shift.*/DIKI KEWOY/Zonapriangan.com /

ZONA PRIANGAN -  Meski Pemerintah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, belum memperbolehkan peserta didik dan guru di Kabupaten Sumedang melakukan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka, namun sebagian sekolah sudah ada yang melakukan persiapan untuk kembali menyelenggarakan KBM tatap muka.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Sejahtera yang berlokasi di kecamatan Sumedang Selatan.

Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Sejahtera, Destryana Rifandi mengatakan, meski Pemerintah Kabupaten Sumedang belum menerapkan proses KBM secara tatap muka.

Baca Juga: Empat Petugas Medis di Sumedang Dinyatakan Positif Covid-19

Namun, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan skema pembelajaran.

"Kita jaga-jaga saja. Jika nanti Kabupaten Sumedang sudah menjadi zona hijau, kita sudah menyiapkannya, sehingga peserta didik bisa langsung masuk ke sekolah," kata Destryana Rifandi, ditemui di Sekolah Insan Sejahtera, Sumedang, Jawa Barat, Rabu, 5 Agustus 2020.

Menurutnya meski saat ini Sumedang telah nol kasus positif COVID-19, pihaknya tengah mempersiapkan sejumlah skema pelaksanaannya apabila KBM tatap muka di sekolah ini sudah ditetapkan oleh Pemkab Sumedang.

Baca Juga: Vaksin Corona Buatan Bio Farma Berlabel Halal MUI

"Rencananya, proses KBM nya akan dilaksanakan dua shift pembelajaran, yakni shift pagi dan siang," katanya.

Selain itu, kata Destryana, pihaknya akan membatasi jumlah siswa yang akan belajar di dalam ruangan kelas.

"Jumlah siswa yang belajar di dalam kelas (satu shift) tidak lebih dari 15 orang siswa," ucap Destryana.

Baca Juga: Alhamdulillah, Pasien Negatif Secapa AD Bertambah 16 Orang

Maka untuk itu, pihaknya telah menyiapkan jadwal proses pembelajaran jika KBM secara tatap muka telah diizinkan oleh pihak Pemkab Sumedang.

Pasalnya saat ini, sekolah Insan Sejahtera masih dalam kecamatan zona merah.

"Dalam satu shift, KBM nya hanya dilaksanakan 3 hingga 4 jam. Kita siap-siap saja. Mudah-mudahan kecamatan yang masuk dalam zona merah dapat kembali melaksanakan kegiatan belajar secara offline," ucapnya.

Baca Juga: Siap-siap Buat Warga Bandung, Besok Kamis 6 Agustus Sanksi Denda Tak Bermasker Mulai Diterapkan

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan pihaknya saat ini akan mendahulukan 16 kecamatan yang masuk dalam zona hijau atau bebas dari kasus positif COVID-19 untuk melaksanakan KBM secara tatap muka.

"Jadi kita dahulukan nanti yang 16 Kecamatan itu akan dibuka secara bertahap pembelajarannya," ujar Dony usai menggelar rakor kesiapan pembukaan PKBM di Gedung Negara, Sumedang.

Dony menambahkan, untuk wilayah Kecamatan yang masih masuk dalam zona merah tetap akan digelar, namun hal itu akan dikaji terlebih dahulu apakah kecamatan tersebut sudah benar-benar aman dari penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Seluruh Objek Wisata Termasuk Tempat Karaoke di Majalengka Ditutup, Ada Apa?

"Nanti itu bertahap, sekarang masih dikaji, tetap kita harus dimulai dari yang paling tidak beresiko atau yang belum ada kasus sama sekali misalnya dimulai dari 16 kecamatan itu dulu, namun 16 kecamatan itu juga bertahap dimulai dari SMA dan SMK terlebih dahulu, baru setelahnya (kecamatan dengan zona merah)," katanya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler