Kepsek dan Komite Sekolah Dikumpulkan, Nana: Prihatin Muncul Istilah Guru Gaji Buta

19 Agustus 2020, 06:40 WIB
RAKOR kesiapan KBM tatap muka antara Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan Gugus Tugas Covid Kota Banjar di aula Setda Banjar, Selasa 18 Agustus 2020.*/DEDE IWAN/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar kembali memantapkan kesiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah Kota Banjar, Selasa 18 Agustus 2020.

Keseriusan itu ditandai seluruh Kepala Sekolah (Kepsek) dan Komite Sekolah mulai jenjang SD, MI, SMP dan MTS se-Kota Banjar, dikumpulkan dan dibina langsung Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar, secara bergilir di aula Setda Banjar.

Wakil Wali Kota Banjar, H.Nana Suryana, mengungkapkan, saat pandemi Covid-19 terakhir ini, terindikasi bidang kesehatan dan pendidikan saling melemahkan.

Baca Juga: Ada Pesan dari Megamendung, Pemimpin Itu Harus Mengayomi

Padahal, keduanya itu (kesehatan dan pendidikan) harus saling menguatkan dan semuanya berjalan seiring dan sejalan. Menuju peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan bersama.

"Saat pendidikan berjalan, misal mulai belajar tatap muka di sekolah, diharapkan kesehatan juga terjaga. Dibuktikan semuanya mentaati protokol kesehatan itu," ujar H.Nana Suryana.

Dia menegaskan, tidak ada master yang kuat lolos saat menghadapi virus corona. Berlatar itu, diharapkan kehadiran Kepala Sekolah dan Komite Sekolah, selaku perwakilan orang tua murid sekarang ini, bersinergi atas rencana KBM di sekolah mendatang.

Baca Juga: Sepeda Lipat Element, Harga Rp 10,6 Juta, Ini Spesifikasinya

"Belajar tatap muka di sekolah dijadwalkan bertahap, tergantung kesiapan sekolah, komite sekolah, orangtua siswa dan siswa itu sendiri," ujarnya seraya menjelaskan kepolisian, TNI dan Satpol PP saat ini sudah siap melakukan pengawasan dan pengawalan KBM tatap muka di sekolah. Baik, sebelum belajar maupun setelah belajar di sekolah nanti.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, H.Amir Komara, menyatakan, kesiapan sarana prasarana sekolah untuk KBM tatap muka di sekolah sudah mencapai 90 persenan sekarang ini.

"Teknisnya nanti, KBM tatap muka dibagi sesuai shif. Menyesuaikan ketersediaan ruangan kelas dan jumlah siswa di sekolah," ujar H.Amir kepada wartawan Kabar Priangan, Dede Iwan.

Baca Juga: Dadang Hidayat, Anak Bawang yang Akhirnya Mengenakan Ban Kapten Persib

Lebih lanjut dia berharap Kepala Sekolah dan Komite Sekolah atau orangtua siswa menyepakati dahulu, keputusan dimulainya KBM tatap muka di sekolah.

"Jika semuanya siap melaksanakan protokol kesehatan. Baik, sekolah, komite sekolah dan orangtua siswa, silakan diputuskan KBM tatap muka di sekolah. Kemudian, kalau belum siap janganlah dipaksakan. Ini semu demi keselamatan dan kesehatan bersama," ucap H.Amir.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banjar, H.Ahmad Yani, M.Pd., pembelajaran di sekolah itu bagian dari upaya pembangunan mutu dan kwalitas pendidikan.

Baca Juga: Ulah Netizen Cukup Kreatif, Indonesia Lahir dari Akronim Nama Wali Sanga, Kok Bisa Pas Ya?

"Saya ikut merasa prihatin juga atas sebutan guru makan gaji buta selama pandemi. Padahal, tidaklah seperti itu. Walaupun pandemi, KBM tetap berjalan. Di antaranya melalui moda daring dan luring," ujar H.Ahmad Yani.

Menurut Akhmad Yani, berdasarkan SKB 4 Menteri, zona kuning dan hijau dibolehkan KBM tatap muka dengan syarat ada persetujuan orangtua siswa. " Kesempatan itu, kami berharap komite sekolah, orang tua siswa dan sekolah bersinergi. Jangan sampai saling menyalahkan saat dimulainya KBM tatap muka dan segala dampaknya nanti," ujarnya.***

 

 

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler