ZONA PRIANGAN – Para ilmuwan menemukan bentuk-bentuk segi enam (oktagon) di sepanjang dasar laut Selat Fram antara Greenland dan Svalbard.
Hingga saat ini, mereka tidak yakin mengapa oktagon-oktagon tersebut muncul di dasar laut.
Kini, para ilmuwan telah menemukan bahwa oktagon-oktagon tersebut muncul merupakan tanda yang ditinggalkan oleh gurita Dumbo saat makan.
Baca Juga: AS Mengirim Bom Tandan ke Ukraina yang Bisa Mematikan bagi Sipil Beberapa Tahun Kemudian
Taksiran ini dibuat lewat kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV).
Bentuk segi enam tersebut ditemukan 1.000-4.000 meter di kedalaman zona bathypelagic tempat di mana hewan-hewan jarang dijelajahi di bumi ini.
Kelompok gurita Cirrate, yang sering disebut “gurita Dumbo” ditemukan di kedalaman perairan seluruh samudera di Bumi.
Baca Juga: Menguak Rahasia Kehidupan Pribadi Lisa Marie Presley: Kisah Cinta, Kegagalan, dan Tragedi
Kedua siripnya terlihat seperti telinga raksasa dan hewan ini kebanyakan memakan cacing dan krustasea. Tetapi para ilmuwan tidak memiliki informasi yang cukup mengenai hal ini hingga sekarang.
ROV di Arctic menemukan bahwa gurita-gurita tersebut mengapung di kolom air pada 500-2.600 meter dari dasar laut. Diperlihatkan juga untuk pertama kalinya apa yang sedang dimakan para gurita Dumbo ini.
Sementara mengungkap sebuah strategi memangsa yang disebut "migrasi memangsa pelagic-benthic," ROV ini juga menjawab pertanyaan penting mengenai bentuk segi enam tersebut.
Baca Juga: Skandal Perpecahan di Militer Rusia: Jenderal Dipecat Usai Ungkap Kegagalan di Ukraina
“Selama mengerahkan OFOBS di Arctic, 106 pola oktagonal diselidiki di dasar laut lewat 92 dari 5.100 foto yang diambil,” tulis ilmuwan tersebut.
“Pola-pola ini kerap disertai lekukan dari lengan-lengan oktopod gurita ke dalam dasar laut. Jejak ini bervariasi dalam diameter dari 4 hingga 47 cm, meskipun sebagian besar berdiameter 22 cm, cocok dengan ukuran oktopod tersebut.”
Sebagai bagian dari pola memangsa, gurita Dumbo mungkin terlihat mencap oktagon di seluruh dasar laut.
Baca Juga: Kisah Gelap di Balik Pemberontakan Militer Rusia dan Konflik di Ukraina
“Alasan ekologis utama dari perilaku ini sepertinya untuk mencegah ancaman dari para pemangsa dan menghemat energi dengan menggunakan transportasi pasif dengan arus samudera,” tulis ilmuwan seperti dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B.***