Maknai Sumpah Pemuda dengan Jihad, Sodik Mudjahid: Usaha, Soliditas dan Niat Karena Allah SWT

27 Oktober 2020, 12:35 WIB
Ketua Yayasan Darul Hikam Dr Ir H Sodik Mudjahid, M.Sc saat acara diskusi Aktualisasi Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Umat, di Aula SMP Darul Hikam, Jalan Tubagus Ismail Depan, Kota Bandung, akhir pekan lalu. Menurut Sodik kita harus maknai Sumpah Pemuda dengan jihad, usaha, soliditas dan niat karena Allah SWT. /Dok. Yayasan Darul Hikam

ZONA PRIANGAN - Peran pemuda pada masa perjuangan dalam merebut kemerdekaan sangatlah besar jasanya.

Mereka dengan semangat jihadnya membela bangsa, negara dan agama saat itu sangatlah tinggi. Sehingga banyak bermunculan tokoh-tokoh pemuda yang berhasil menggetarkan nyali para penjajah.

Dengan cita-cita ingin memerdekakan bangsa dari belenggu penjajah menjadi tujuan utama, termasuk para pemuda.

Baca Juga: HP Xiaomi Seri Terbaru, Spek Canggih Harga 1 Jutaan

Sumpah Pemuda yang dibacakan di ajang Kongres Pemuda II dan dihadiri oleh kaum muda lintas agama, suku, dan daerah menjadi tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan.

Peristiwa bersejarah yang mengandung nilai persatuan bangsa itu, 17 tahun kemudian, melahirkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945.

Semangat persatuan dan kesatuan itulah yang kini banyak digaungkan di tengah masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Nonton Disini Aksi Dahyun TWICE Ngeri dan Takjub, Dahyun Bisa Memutar Tubuhnya 180 Derajat

Ketua Yayasan Darul Hikam Dr. Ir.H Sodik Mudjahid, M.Sc mengatakan, sebagai pemuda, harus menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan. Jangan mementingkan ego masing-masing.

"Berjuang dengan cara berbagi tugas, ada yang lewat ilmu pengetahuannya, ada yang lewat agamanya, ada yang lewat budayanya. Ubah pola pikir menjadi kerja keras dan kerja cerdas," katanya dalam Diskusi Aktualisasi Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Umat, di Aula SMP Darul Hikam, Jalan Tubagus Ismail Depan, Kota Bandung, akhir pekan lalu.

Kerja keras dan kerja cerdas menurut Sodik merupakan salah satu strategi jitu dan sistematis dalam membangun umat dan bangsa.

Baca Juga: Album NCT dan BTS Nangkring di Chart Billboard 200 Minggu Ini, Selamat Ya!

"Mari kita reformasi dan revolusi dalam pola perjuangan umat, dan tidak cukup jihad, tapi kerja yang sistematis," ungkapnya..

Di hadapan peserta diskusi dari sejumlah organisasi massa dan lembaga kepemudaan itu, Sodik menambahkan, untuk jihad tidak cukup hanya semangat para pemuda, diperlukan juga usaha dan soliditas. Tetapi semua itu harus di niatkan karena Allah SWT.

"Jadi untuk perjuangan dan jihad itu tidak cukup dengan semangat, tapi harus dilakukan dengan solid. Tapi tetap, niatnya cuma satu yaitu niat karena Allah SWT," paparnya.

Baca Juga: Mengenal Tante Lala yang Videonya Viral Mengajarkan Pancasila Pada Anaknya

Sodik mengingatkan, sebagai warga yang hidup di negara mayoritas Islam, kita seharusnya lebih mengamalkan Al Quran dalam kehidupan kita, khususnya kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena pada dasarnya Al Quran adalah memerintah pada kebenaran, dan mencegah pada kemungkaran.

"Tidak jarang kita malah kalah dalam hal mengamalkan Al Quran dibandingkan non muslim, malah sering terjadi permusuhan antara umat Islam. Hal-hal tersebut yang menjadi pemicu terjadinya perpecahan bangsa," ujarnya.

Sementara itu Direktur Dewan Pembinaan Umat Darul Hikam Prof dr Neni Sri Imaniyati menambahkan bahwa sebagai pemuda harus mengutamakan persatuan dan soliditas, terutama umat islam.

Baca Juga: Link Streaming ILC di tvOne Malam Ini, Menunggu Vaksin Covid-19: Antara Harapan dan Kecemasan

"Sebagai umat islam, apakah kita ingin maju sendiri-sendiri atau bersama-sama?" katanya.

Pada diskusi yang diselenggarakan oleh Pusat Data dan Dinamika Umat (Dinamiku) Darul Hikam itu, Neni juga mengatakan bahwa peran pemuda sangatlah besar, banyak catatan sejarah yang mengukirkan nama pemuda.

"Sodik Mudjahid selalu berpesan bahwa kita sebagai umat islam jangan hanya bangga sebagai mayoritas di negara ini, tapi harus memikirkan bagaimana caranya supaya kita diperhitungkan," tambahnya.

Baca Juga: ILC di tvOne Malam Ini Pukul 20.00 WIB Menunggu Vaksin Covid-19: Antara Harapan dan Kecemasan

Salah satu perwakilan pemuda yang hadir sebagai pembicara pada diskusi yaitu Edwin Khadafi, Ketua Pemuda Persis Kota Bandung, mengungkapkan hal yang serupa.

Edwin mengatakan bahwa sesuatu yang melibatkan pemuda adalah sesuatu yang besar. Pemuda sebagai dai pembangun peradaban, sudah barang tentu salah satunya adalah melalui jalan dakwah.

"Dakwah adalah tugas kita sebagai umat muslim, dan tentunya disesuaikan dengan kapasitasnya masing masing," katanya.

Baca Juga: Jadwal Acara tvOne Selasa 27 Oktober 2020, Malam Ini Ada ILC : Menunggu Vaksin Covid-19

Orientasi dakwah menurut Edwin adalah kebaikan dunia dan akherat. Pemuda sudah seharusnya sinergi dalam satu kelompok gerakan, mengarahkan ke arah dan tujuan yang sama.

"Fastabiqul khairat, saling mengingatkan dan menguatkan. Kontek persatuan islam harus bersatu jangan terpecah belah. Karena perpecahan Itu sudah keluar dari konteks islam. Tingkatkan percaya diri, tingkatkan persatuan umat islam, khususnya kita para pemuda," ujarnya.

Pada akhir diskusi, Sodik Mudjahid berpesan pada peserta diskusi supaya mereka sebagai pemuda membuat agenda pemuda yang hebat.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Selasa 27 Oktober 2020, Malam Ini Ada Indonesia Giveaway dan The Police

"Saya berpesan pada para pemuda disini, tetap teguh berkolaborasi, kolaboraksi, mari berbenah diri, revitalisasi gerakan di organisasi demi persatuan dan kesatuan umat dan bangsa," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler