Ini hanya sebuah ilusi, karena pergerakan tersebut murni proses fisik semata-mata siklus basah kering, dan bukannya tanaman ini memiliki kesadaran.
Namun walaupun “berjalan” bukan secara sadar, spikelet akan bergerak dengan cara yang sama di bawah keadaan cuaca yang mendukung bahkan bila benih di dalamnya mati, ini berperan dengan kegunaan sangat spesifik.
Baca Juga: Musim Hujan saat yang Cocok Menanam Porang, Rasakan juga 6 Manfaat dari Umbinya
Pergerakan konstan ini difasilitasi oleh siklus basah-kering tiap hari meningkatkan kesempatan bagi spikelet berakhir di bayangan sebuah batu atau di dalam rekahan tanah, di suatu tempat dengan peningkatan kelembaban yang bisa membantu perkecambahan embrionya.***