ZONA PRIANGAN - Selama PPDB 2020 dari jenjang SD hingga SMA, Ombudsman RI Perwakilan Jabar menerima 27 aduan dari masyarakat.
Ketua Satgas PPDB 2020 Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat, Fitry Agustine mengatakan, aduan masyarakat terkait PPDB paling banyak di jenjang SMA dengan 14 aduan. Kemudian jenjang SMP dengan 11 aduan dan SD ada dua aduan.
Menurutnya berdasarkan laporan atau aduan yang diterima pihaknya untuk aduan jenjang SMA paling banyak dari dugaan pelanggaran jalur seleksi prestasi yakni 5 aduan. Kemudian dua aduan dari jalur prestasi non akademik dan satu pelanggaran dari jalur seleksi afirmasi.
Baca Juga: SMA/SMK Negeri di Banten Hanya Menampung 40 Persen Siswa SMP
"Untuk aduan dugaan pelanggaran sistem zonasi ada dua dan jalur perpindahan tugas orang tua juga dua. Selain itu, satu aduan dugaan pemintaan uang oleh oknum sekolah dan satu aduan dugaan pemalsuan KK," ungkapnya saat dihubungi via telepon seluler oleh wartawan Galamedia Rio Ryzki Batee, Senin, 6 Juli 2020.
Dikatakannya, berdasarkan aduan yang telah diterima, pihaknya langsung melakukan berbagai upaya penyelesaian masalah. Seperti melakukan klarifikasi dan koordinasi kepada pihak terlapor, yakni sekolah maupun Dinas Pendidikan.
"Tingkat presentase penyelesaian sebanyak 82 persen secara tidak langsung atau melalui media sosial seperti WA, kemudian sisanya melalui penelusuran dan pemeriksaan langsung ke lokasi dugaan pelanggaran," ujarnya.
Baca Juga: 3 Mahasiswa UIN SGD Bandung Raih Juara pada Festival Pancasila 2020
Fitry menerangkan dari 27 aduan masyarakat tersebut, sekitar 22 aduan yang sudah diselesaikan. Dengan rincian, dua aduan di jenjang SD, tujuh aduan di jenjang SMP, dan 13 aduan di jenjang SMA.