Namun menurutnya ninja juga memiliki keterampilan bertahan hidup yang komprehensif.
"Saya membaca bahwa ninja bekerja sebagai petani di pagi hari dan dilatih dalam seni bela diri pada sore hari," ungkapnya.
Baca Juga: Pangdam III/Siliwangi Tinjau Latihan Posko I Yonif R 301/PKS
Yuji Yamada, seorang profesor sejarah Jepang di Universitas Mie selaku penanggung jawab program studi ninja terkejut dengan kesungguhan Mitsuhashi untuk tugas itu.
"Kami menyediakan kelas sejarah dan kursus keterampilan ninja. Tapi saya tidak berharap dia terlibat sejauh ini, seperti ninja yang hidup," kata Yamada.
Untuk mendaftar, siswa harus mengikuti ujian sejarah Jepang dan ujian membaca sejarah ninja.
Baca Juga: Petani Menjerit, Harga Garam Cuma Rp 150,00/Kilogram
"Sekitar tiga siswa mendaftar setiap tahun. Saya pikir ada permintaan," ujar Yamada.
"Kami mendapat banyak pertanyaan dari luar negeri tetapi saya harus mengatakan satu hal: Ini adalah kursus untuk belajar tentang ninja, bukan untuk menjadi ninja," tegas sang profesor.
Mitsuhashi juga mempelajari kung fu dan seni bela diri Jepang yang dikenal sebagai Shorinji Kempo. Ia juga mengajar keterampilan ninja di dojo nya sendiri dan mengelola penginapan lokal sambil mengejar gelar PhD.