Pesantren Kembali Dibuka, Santri Diperiksa dengan Ketat

- 15 Juli 2020, 03:45 WIB
 TAMPAK para santriwan dan santriwati di Pondok Sabilil Muttaqin Kec Kalipucang Kab Pangandaran sedang melakukan aktivitas, Selasa, 14 Juli 2020.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN
TAMPAK para santriwan dan santriwati di Pondok Sabilil Muttaqin Kec Kalipucang Kab Pangandaran sedang melakukan aktivitas, Selasa, 14 Juli 2020.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Tenda besar yang dijadikan pos pemeriksaan terlihat saat memasuki gerbang Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) Kalipucang Pangandaran.

Beberapa petugas tampak berjaga dan sigap menyambut setiap pengunjung pesantren dengan alat pengukur suhu tubuh dan daftar pengunjung.

"Assalamu alaikum, mohon maaf kami data dulu ya pak, nama dari mana dan keperluan Bapak," ujar salahsatu dari petugas pos jaga Pondok Pesantren Sabilil Muttaqin.

Baca Juga: Pengalaman Menakutkan Kemping di Gambung, Makhluk Halus Suka Menampakan Diri

Setelah itu, petugas lain mengukur suhu tubuh para pengunjung dan memperbolehkan kami masuk karena suhu tubuh kami masuk kategori normal.

Dewan Pengurus PSM Ustad Sahlan mengatakan, untuk dimaklumi semua, setiap orang yang akan masuk pesantren, baik santri, wali santri, guru dan tamu lain, di pos depan akan dideteksi suhu tubuhnya. Bila melebihi 38 derajat, tidak diperkenankan masuk pesantren.

Ia menjelaskan bahwa seiring dengan dibuka kembalinya pesantren, protokol kesehatan dijalankan dengan sebaik mungkin.

Baca Juga: SD Laboratorium UPI Serang Gelar MPLS Melalui Virtual

Selain di deteksi suhu tubuh semua wajib pakai masker, dan cuci tangan. Untuk memudahkan semua orang mengakses sarana cuci tangan pihaknya telah menyediakan kran air sepanjang jalan pesantren.

Sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan Pesantren diberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat.

"Protokol ini diberlakukan saat kedatangan, selama di asrama, masjid, ruang makan, ruang belajar dan kantin," kata Sahlan, Selasa, 14 Juli 2020.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat 1 Juta dalam 5 Hari, Masa Depan Tidak Bisa Diduga

KEGIATAN santri tetap memperhatikan protokol kesehatan.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN
KEGIATAN santri tetap memperhatikan protokol kesehatan.*/AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN

Dirinya mengungkapkan, bahwa di antara sekian banyak protokol yang paling dominan dan wajib ditaati seluruh santri yaitu menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dan menerapkan hidup bersih dan sehat.

Sahlan menambahkan bahwa, setelah dipulangkannya santri akibat Pandemi Covid-19, dalam waktu dekat, seluruh santri Pesantren akan kembali datang secara bertahap mulai tanggal 10 s.d 15 Juli mendatang.

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kepadatan dan lebih memudahkan penataan mengikuti protokol kesehatan. Kedatangan santri ke pesantrenpun dilakukan sesuai zonasi wilayah.

Baca Juga: KTP Kuningan, Tinggal di Pangandaran, Mahasiswi Covid-19 Berkeliaran di Banjar

Khusus bagi santri yang baru datang dari rumah, yang berasal dari Pangandaran cukup membawa surat sehat dari Puskesmas, namun bagi santri dari luar Pangandaran, selain bawa surat sehat nantinya akan menjalani rapid tes di pesantren.

“Direncankan tanggal 15 juli, santri berasal dari luar Pangandaran akan di rapid tes yang digelar Tim Gugus Tugas Daerah," ujarnya.

Kata dia, Rapid Test ini sendiri adalah fasilitas yang diberikan pemerintah Kabupaten Pangandaran untuk santri PSM dari luar kabupaten untuk memastikan tidak adanya kluster dan penyebaran di lingkungan pesantren.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x