Setelah Rumah Makan Cepat Saji dan Loket Pajak, Kini Drive True Diberlakukan pada MPLS

- 19 Juli 2020, 12:26 WIB
SISWA dan orangtua tidak perlu turun dari kendaraan saat menerima buku paket dalam kegiatan MPLS di SD Darul Hikam 2 Rancaekek, Kab. Bandung.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
SISWA dan orangtua tidak perlu turun dari kendaraan saat menerima buku paket dalam kegiatan MPLS di SD Darul Hikam 2 Rancaekek, Kab. Bandung.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

ZONA PRIANGAN - Drive true biasnya diberlakukan untuk pelayanan cepat di rumah makan cepat saji.

Belakangan berkembang, ada ATM dan loket pembayaran pajak pun banyak yang menggunakan sistem drive true.

Di masa pandemi Covid-19, drive true berlaku juga pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Baca Juga: Ada yang Lebih Berani dari Viking saat Mendukung Persib, Coba Cek di Deli Serdang

Seperti yang terjadi di Sekolah Dasar (SD) Darul Hikam 2 Rancaekek, peserta MPLS tidak perlu turun dari kendaraan.

Untuk mengenal lingkungan sekolah, siswa baru dan orangtuanya cukup berada di kendaraan saja.

Demikian juga saat menerima buku paket dan panduan laiinya, mereka bisa mengambil sambil menjalankan kendaraannya.

Baca Juga: Ada 140 Vaksin untuk Melawan Covid-19, Mana yang Cocok dan Begini Cara Kerjanya

Selama MPLS sistem drive true mereka tetap menerapkan protokol kesehatan, di antaranya mengenakan masker, dan jaga jarak.

Pihak sekolah juga menyiapkan alat pengukur suhu, hand sanitizer dan tempat cuci tangan pakai sabun.

Sistem drive true pada MPLS ini dalam upaya pencegahan penularan virus corona, sesuai dengan anjuran pemerintah dalam kegiatan pendidikan di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Momen Kebersamaan Kim Ji Suk dan Han Ye Ri di My Unfamiliar Family

Kepala SD Darul Hikam 2 Rancaekek Yuniardi Yusuf, S.Pd., didampingi Wakasek Bidang Kurikulum Mutiara Sanusi, S.Pd., dan Humas Siti Hassanah, S.Pd., mengatakan, pada pelaksanaan MPLS melalui sistem drive true ini, pihak sekolah turut membagikan perlengkapan atau peralatan sekolah.

Pemberian buku paket, dan lain-lain kepada siswa baru dilaksanakan saat mereka berada di dalam kendaraan mobil atau di atas kendaraan roda dua.

Pembagian itu untuk pendukung pembelajaran melalui virtual atau daring (jarak jauh).

Baca Juga: Ikan Naga di Kedalaman Samudera Mampu Menyerap Cahaya 99,5 Persen

"Pada MPLS ini turut dilaksanakan pengenalan wali kelas dan wali asuh kepada siswa baru," kata Yuniardi Yusuf.

Sebelumnya, imbuh Yuniardi, pihak sekolah sudah melakukan pengenalan sekolah (ruang kelas dan lingkungan sekolah) dan penyampaian program sekolah kepada orang tua siswa melalui jaringan virtual.

Ia mengatakan pembagian peralatan pembelajaran sekolah kepada siswa baru melalui drive true itu, agar anak-anak bisa mengenal dahulu secara langsung wali kelas dan wali asuhnya.

Baca Juga: BLACKPINK Teratas dalam Ranking Reputasi Brand Girl Band Korea

Setelah dilaksanakan MPLS, ditambahkan Mutiara Sanusi, kegiatan belajar mengajar secara virtual atau daring mulai dilaksanakan Senin 20 Juli 2020.

Dalam proses kegiatan pembelajarannya pun, katanya, dibagi dua cara, pertama kegiatan pendidikan yang harus dilaksanakan para siswa sebelum masuk pada materi pembelajaran, di antaranya diawali pelaksanaan salat dhuha pada setiap harinya.

Selain itu membacakan ikrar muslim, janji siswa SD Darul Hikam 2. Selain membaca hapalan Alquran dan Hadist melalui virtual atau jaringan video secara online.

Baca Juga: Koleksi Barang Antik Dicky Rata-rata Sudah Berusia di Atas 50 Tahun

"Kedua, proses pembelajaran melalui tatap muka, tapi tetap dilaksanakan secara virtual," katanya.

Melalui virtual itu, Mutiara mengungkapkan, para guru bisa melakukan pengecekan perlengkapan sekolah atau belajar para siswa. Saat berada di rumah, para siswa pun harus tetap memakai seragam sekolah.

"Para siswa pun tak boleh menonaktifkan sambungan virtual itu, supaya para guru bisa tetap memantau para siswa saat belajar jarak jauh," katanya.

Baca Juga: Manchester United Vs Chelsea, Siapa Yang Lolos Ke Final FA ?

Ia pun mengatakan, dalam pemberian materi pembelajarannya pun tidak semuanya disampaikan. Materi pembelajarannya yang sifatnya dianggap penting atau paling esensial.

Misalnya, dalam pemberian pembelajaran Bahasa Sunda, yang disampaikan pada Minggu keempat dan penyampaian materinya pun bergantian dengan materi lainnya.

Diungkapkan Yuniardi, waktu pembelajarannya pun ada pengurangan dari kondisi kegiatan belajar mengajar sebelum pandemi Covid-19 yaitu dari mulai pukul 07.00-15.00 WIB. Namun saat ini, pembelajarannya pada pukul 07.00-13.00 WIB.

Baca Juga: Usai Berhubungan Intim, C dan CC Dipaksa Konsumsi Pil Anti Hamil

Yuniardi mengatakan, selain melaksanakan tatap muka melalui aplikasi zoom, pihak sekolah mengarahkan para siswa untuk melaksanakan pembelajaran melalui video kreatif.

"Sementara alat evaluasinya menggunakan media digital," katanya.

Menurutnya, dalam proses pembelajaran secara virtual itu, pihak sekolah pun menyesuaikan waktu dengan fasilitas gadget yang dimiliki para siswa maupun orang tua siswa saat di rumah.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x