Network
Para ilmuwan berharap bahwa anak burung yang menetas akan mirip di antara merpati Nicobar dan dodo. Rencana para ilmuwan ini akan dilakukan dalam enam tahun ke depan.
Namun, pimpinan proyek Beth Shapiro, memperingatkan bahwa ini tidak mudah menciptakan kembali “binatang yang benar-benar hidup dan bernapas” dalam sosok burung setinggi satu meter.
Baca Juga: Henry, Kucing yang Nyaris Menerima Hukuman Mati di Texas Terselamatkan Secara Dramatis
“Cara yang kita lakukan adalah kloning, pendekatan yang sama saat menciptakan domba Dolly, tetapi kami tidak tahu bagaimana melakukan dengan burung karena kerumitan cara reproduksinya,” kata Beth seperti dikutip DailyMail.
Ia menambahkan: “Sehingga perlu pendekatan lain untuk burung dan ini merupakan rintangan teknologi secara fundamental dalam mengembalikan dari kepunahan.
“Ada beberapa kelompok yang bekerja dalam pendekatan yang berbeda untuk melakukannya dan saya agak sedikit ragu kita bisa melakukannya, ini rintangan lain untuk burung yang tidak dimiliki jenis mamalia.”
Dodo mendapatkan namanya dari bahasa Portugis yang artinya ‘tolol’, setelah para kolonialis tersebut mengejek karena burung ini tidak ada takutnya sama para pemburu.
Burung ini juga menjadi mangsa kucing, anjing dan babi yang dibawa oleh para pelaut Samudera India.
Karena spesies ini tinggal terpencil di Mauritius selama ratusan tahun, burung ini tidak memiliki rasa takut, dan tidak memiliki kemampuan terbang membuatnya mudah dimangsa. Penampakan dodo terakhir terjadi pada 1662 setelah para pelaut Belanda pertama menemukan spesies ini 64 tahun lebih awal pada 1598.***
