Ilmuwan Temukan Air Berusia 2,6 Miliar Tahun di Timmins Ontario, Kanada, Setelah Diminum Ini Reaksinya

- 19 Februari 2023, 22:16 WIB
Air yang dipercaya berusia 2,6 miliar tahun.*
Air yang dipercaya berusia 2,6 miliar tahun.* /University of Toronto/

ZONA PRIANGAN – Akankah Anda meminum air botol atau air yang dibiarkan selama beberapa hari? Kebanyakan tidak ingin melakukannya. Mereka akan membuangnya karena khawatir sudah tercemar.

Namun, air yang telah menggenang selama jutaan tahun mungkin bukan menjadi persoalan dengan aturan pencemaran yang sama.

Kita sadar bahwa setiap tetes air akan didaur ulang dalam beberapa cara. Tetapi kini para ilmuwan telah membuat bingung warganet dengan menunjuk perbedaan yang jelas antara air tawar dengan air lama.

Baca Juga: Harga Botol Plastik Kemasan Air Mineral Bisa Beda-beda, Ini Penyebabnya

Pada 2013, sekelompok ilmuwan menemukan kantung-kantung air pada kedalaman hampir 1,5 mil di bawah permukaan Bumi di pertambangan Kanada yang tidak pernah tersentuh dan terisolasi selama ribuan tahun.

Dalam studi tersebut mereka menemukan air tersebut di Timmins, Ontario, yang terjebak di dalam celah tebal dengan batuan mirip granit.

Mereka mampu membedakan usia air tersebut setelah mengambil sampel dan mempelajari kawasan tersebut.

Baca Juga: Limbah Galon Air Mineral Ternyata Banyak yang Mencari, Waduh Buat Apa Ya hingga Diekspor

Pimpinan peneliti studi tersebut, Profesor Barbara Sherwood Lollar, kemudian melakukan hal yang tak terpikirkan. Ia merasakan air tersebut, dan mengakui rasanya tidak enak.

Dalam sebuah wawancara dengan Los Angeles Times, Lollar menggambarkan rasa cairan tersebut sebagai “asin”. Ia menggambarkan air tersebut kental seperti sirup maple ringan.

“Rasanya sangat asin karena reaksi antara air dan batuan. Memiliki kekentalan dibanding air keran. Memiliki kekentalan seperti sirup maple.

Baca Juga: Permata Kyawthuite Merupakan Mineral Paling Langka di Dunia, Ditemukan di Myanmar Hanya Ada 0,3 Gram

Tidak memiliki warna saat diambil, tetapi ketika kontak dengan oksigen, berubah warnanya menjadi oranye saat mineral-mineral di dalamnya mulai dibentuk.”***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Los Angeles Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x