ZONA PRIANGAN – Stasiun bawah air samudera pertama untuk mempelajari kehidupan laut dan perubahan iklim semakin mendekati kenyataan.
Kini NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dan Proteus Ocean Group telah mencapai kesepakatan mengembangkan dan membangun habitat bawah air.
Proteus, demikian nama stasiun tersebut, akan dibangun di lepas pantai pulau Curaçao di Karibia, NOAA dan Proteus Ocean Group mengumumkan setelah penandatanganan kesepakatan resmi bulan lalu.
Baca Juga: Pistol Pintar Pertama di Dunia yang Dilengkapi Pengenalan Wajah dan Sidik Jadi, Segini Harga Jualnya
Laboratorium baru ini memungkinkan para ilmuwan, inovator dan bahkan warga biasa hidup di bawah air untuk periode waktu lama untuk mempelajari keanekaragaman biologi di dasar samudera dan mempelajari cara-cara baru untuk melindungi samudera dan Bumi dari perubahan iklim.
Sementara proyek Proteus ini masih dalam pengembangan, belum ada ketetapan waktu kapan dimulai konstruksinya.
"Kemitraan ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan kemampuan dalam mempelajari samudera,” kata Jeremy Weirich, direktur NOAA Ocean Exploration, seperti dilansir laman UPI.com.
"Dengan tinggal di bawah air untuk periode lama di dalam laboratorium samudera baru ini, kita akan mampu memecahkan berbagai misteri samudera sehingga kita bisa mengelola dengan baik, berkelanjutan, melindungi dan menghargai sumberdayanya.”