Banjar Siapkan Pembelajaran Tatap Muka, Nana: Orangtua Siswa Jangan Dibebani Pungutan

- 15 Agustus 2020, 05:50 WIB
 BELAJAR tatap muka di SDN 2 Banjar diujicobakan selama sepekan kedepan, sejak Senin, 11 Agustus 2020.*/DEDE IWAN/KABAR PRIANGAN
BELAJAR tatap muka di SDN 2 Banjar diujicobakan selama sepekan kedepan, sejak Senin, 11 Agustus 2020.*/DEDE IWAN/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah Kota Banjar, dijadwalkan antara akhir Agustus atau September 2020.

Menurut Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana, dimulainya akhir Agustus 2020, seiring sudah uji coba KBM tatap muka di SDN 2 Banjar.

"Bu Wali berkeinginan akhir Agustus. Berhubung belum seluruh sekolah uji coba, ada kemungkinan awal sekolah di Banjar itu September 2020," ujar H.Nana.

Baca Juga: Curug Putri Sering Disebut Lokasi Turunnya Dewi Kahyangan

Lebih lanjut H.Nana berharap, saat dimulainya KBM tatap muka di sekolah mendatang, jangan membebani orangtua siswa.

Baik, beban materi berbentuk pungutan kepada orangtua siswa maupun beban mental, seperti ada perasaan takut orangtua saat anaknya belajar di sekolah.

"Saat anak masuk sekolah, orangtua siswa jangan dibebani pungutan. Misal pembelian masker di sekolah itu ," ujar H.Nana Suryana, Jumat 14 Agustus 2020.

Baca Juga: Warga Desa Lumbu Masih Menurut Pesan Sesepuh, Tidak Berani Tebang Pohon Bambu Sembarang Waktu

Kondisi ekonomi orangtua siswa lagi sulit. Seiring permasalahan itu, ditegaskan H.Nana, seharusnya saat masuk sekolah nanti, orangtua siswa jangan ditambah beban biaya lagi.

"Di sini, perlu ada peranan pemerintah. Misal, mencukupi kebutuhan masker siswa itu," ujar H.Nana.

Terkait pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah, diharapkan H.Nana, perlu adanya kehadiran dari peran Gugus Tugas, TNI, Polri dan Satpol PP Banjar. Selain peran guru atau gugus tugas sekolah.

Baca Juga: Perjanjian Linggarjati, Belanda Ngotot Ingin Menguasai Bangunan Bekas Gubuk Janda Jasitem

"Pengawasan protokol kesehatan itu, idealnya harus dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran ," ujar H.Nana.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka di sekolah, janganlah tergesa-gesa. Sebelum dimulai, perlu diperhatikan kesiapan sarana prasarana protokol kesehatan di sekolah dahulu.

Tak kalah penting, dikatakan H.Nana, adanya persetujuan orangtua siswa dan komite sekolah.

Baca Juga: Hati-hati Memasuki Kawasan Cadas Pangeran, Sering Terjadi Peristiwa Aneh Menimpa Pengendara

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, H.Ahmad Yani, menjelaskan, kesiapan sarana prasarana untuk sekolah jenjang pendidikan SD sudah mencapai 90 persen dan tingkat SMP mencapai 80 persen.

Adapun jumlah SD di Kota Banjar sebanyak 86 SD dan SMP sebanyak 25 SMP.

"Selama ini, moda belajar SD lebih banyak luring dan tingkat SMP lebih banyak daring," ujarnya.

Baca Juga: Cerita Munjul Bangke dan Misteri Cikurubuk Sekitar Waduk Darma Kuningan

Terkait kesiapan KBM tatap muka di sekolah, dikatakan dia, tak mau gegabah.
Menurutnya, masuk sekolah diharuskan ada persetujuan Gugus Tugas, Komite Sekolah dan orangtua.

Kemudian, ada kesiapan sekolah dan siswa untuk melaksanakan protokol kesehatan.

Kasi Pendis Kemenag Kota Banjar, H. Agus Salman, M. Ag., menyatakan, belajar di lingkungan madrasah siap mengikuti aturan yang diberlakukan Dinas Pendidikan.

Baca Juga: Legenda Batu Ampar dan Balai Kambang Condet yang Dibangun Cuma Semalam

"Belajar tatap muka di lingkungan madrasah sudah berjalan. Seperti di ponpes selama ini. Bedanya tidak pakai seragam, hanya pakai sarung saja. Sementara, pembelajaran sudah tersampaikan dan berjalan dari guru kepada santri," ujarnya kepada wartawan Kabar Priangan Iwan.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x